Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Menko Darmin Belum Setuju Pembangunan KEK Bintan, Ini Alasannya
Oleh : Redaksi
Selasa | 31-01-2017 | 09:40 WIB
darmin01.jpg Honda-Batam

Menteri Darmin Nasution di Swiss Bel Hotel, Batuampar, Batam, Selasa (15/11/2016. (Foto: Gokli/BATAMTODAY.COM)

BATAMTODAY.COM, Jakarta - Usulan pembangunan kawasan ekonomi khusus (KEK) di Bintan, Kepulauan Riau, telah diterima Menteri Koordinator bidang Perekonomian Darmin Nasution. Namun, usulan itu belum disetujui karena ada beberapa syarat yang belum rampung.

Tak hanya pembangunan KEK di Bintan, usulan pembangunan KEK Karimun Jawa, Jawa Tengah juga belum disetujui Menteri Darmin. Alasannya masih sama, ada beberapa syarat yang belum rampung.

"Untuk Bintan, KEK Galang Batang, urusan lahan dan yang penting-penting sudah. Ada tiga-empat syarat yang tidak terlalu penting belum terpenuhi. Kami akan naikkan (ke Presiden Joko Widodo) setelah yang belum itu selesai," kata Darmin di Kementerian Koordinator Perekonomian, Jakarta, Senin (30/1/2017) dikutip dari Tempo.co.

Nantinya, KEK Galang Batang akan dibangun di atas lahan seluas 2.590 hektare. Nilai investasi proyek itu mencapai Rp 36,25 triliun untuk enam tahun. Proyeksi tenaga kerja di sana mencapai 23.200. Adapun pengusul KEK tersebut, menurut Darmin, adalah pihak swasta, PT Bintan Alumina Indonesia.

Darmin berujar, di KEK Galang Batang akan dibangun pengolahan dan pemurnian bijih bauksit menjadi alumina (refining) dan pengolahan alumina menjadi aluminium ingot (smelting). Selain itu, akan dibangun pembangkit listrik tenaga uap dan pelabuhan bongkar-muat.

Sementara itu, persoalan pembangunan KEK Tula Asem di Karimun Jawa terkait dengan permasalahan lahan. Karena itu, dia meminta permasalahan itu dibereskan sebelum pembangunan disetujui. "Masih ada persoalan hutan apa itu. Saya bilang, dibereskan dulu deh, karena itu menyangkut tanah," tutur Darmin.

Sumber: Tempo.co
Editor   : Gokli