Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Perayaan Natal MPR, DPR dan DPD RI Meriah
Oleh : Irawan
Sabtu | 28-01-2017 | 17:14 WIB
natal_zulhas.JPG Honda-Batam

Para pimpinan tiga lembaga di Parlemen nyalakan lilin di perayanan Natal dan tahun Baru 2017 (Foto: Humas MPR RI)

BATAMTODAY.COM, Jakarta - Perayaan Natal 2016 dan Tahun Baru 2017 bersama keluarga besar MPR, DPR dan DPD RI di Komplek Parlemen Senayan, Jakarta, Jumat (27/1/2019) malam berlangsung meriah. Seusai ibadah Natal, Ketua MPR Zulkifli Hasan, Ketua DPR Setya Novanto dan Ketua DPD Muhamad Saleh memasuki tempat perayaan dibawah tenda besar persis di samping gedung bulat MPR.

Para undangan menyambut meriah ketika kedatangan pimpinan ketiga Lembaga perwakilan itu bersama Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo dan Kepala Polri Jenderal Tito Karnavian. Kemeriahan Natal juga karena dimeriahkan artis penyanyi ibukota termasuk penyanyi asal Papua Frans Sisir. Lagu kebangsaan Indonesia Raya berkumandang setelah petinggi Lembaga tinggi negara itu memasuki tempat acara.

Undangan bergembira ketika Frans Sisir mendaulat Tito Karnavian dan Gatot Nurmantyo mengikuti tembang Papua yang mengisahkan keindahan alam Papua dan indahnya kedamaian. Undangan bersorak melihat Tito Karnavian fasih dan bersuara merdu mendendangkan lagu itu.

Ketika memberi kata sambutan,Ketua MPR Zulkifli Hasan menyinggung situasi di tanah air yang menyebut kondisi kebangsaan Indonesia saat ini baik-baik saja. Walaupun ada permasalahan menurut dia hal biasa di negara demokrasi.

"Bangsa ini sebenarnya baik-baik saja sebab semua sudah memahami bahwa Indonesia terbentuk karena keberagaman. Bangsa ini sudah sepakat sekitar 70 tahun lalu melalui para pendiri bangsa dan pejuang bangsa ini bahwa kita bersaudara dan kita adalah satu keluarga besar yang disatukan dalam wadah NKRI," papar Zulkifli.

Dikatakan lagi, permasalahan perbedaan sudah selesai di bahas 70 tahun lalu. Karena itu sekarang bangsa kita seharusnya membicarakan, membahas dan memikirkan kemajuan bangsa dan kesejahteraan seluruh rakyat.

"Jika masih mempermasalahkan perbedaan artinya bangsa mengalami kemunduran," terang Zulkifli.

Editor: Surya