Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Dikira Monyet di Balik Pohon, Pria Ini Ditembak Sepupunya hingga Tewas
Oleh : Redaksi
Jum'at | 27-01-2017 | 19:51 WIB
tewas-tertembak.jpg Honda-Batam

Wayan Suarca (49) asal Desa Pucaksari, Kecamatan Busungbiu, Buleleng dibawa warga k erumah sakit setelah tewas tertembak (Sumber foto: rancahpost)

BATAMTODAY.COM, Singaraja - Wayan Suarca (49) asal Desa Pucaksari, Kecamatan Busungbiu, Buleleng, tewas setelah ditembak Ketut Agustina alias Nyengkrut (36), saudara sepupunya sendiri, Jumat (27/1/2016) pukul 09.00 Wita.

Pria yang sehari-hari bekerja sebagai petani itu pun tewas dengan luka tembak di bagian belakang kepalanya.

Kapolsek Busungbiu AKP I Nengah Muliadi mengatakan, saat itu, Nyengkrut berangkat dari rumahnya bersama teman-temannya menuju ke tempat pembuatan arang untuk mencari arang kayu.

Dalam perjalanan, dia melihat seekor monyet melompat dari satu pohon ke pohon lain. Dia lalu mengejarnya dan berniat menangkap monyet itu.

Nyengkrut yang sehari-hari sudah terbiasa membawa senapan angin melihat tangkai sebuah pohon cengkeh bergerak-gerak.

Dia lalu mengarahkan senapan anginnya ke tangkai pohon yang bergerak itu karena meyakini monyet berada di situ.

Saat sasaran yang diyakini monyet itu sudah dibidik, Nyengkrut lalu melepas tembakan dari senapan angin yang dibawanya. Pada saat bersamaan, terdengar suara sesuatu terjatuh dari pohon yang ditembaknya itu dan dia masih mengira seekor monyet telah terkena tembakannya.

Nyengkrut lalu mendekat ke arah sumber suara terjatuh dan betapa terkejutnya ia, sebab yang ditembak adalah sesosok manusia bukan monyet. Dia lebih terkejut lagi ketika mengetahui bahwa yang ditembaknya adalah Suarca, saudaranya sendiri.

Dia panik ketika mengetahui saudaranya itu tak sadarkan diri. Beberapa kali, dia berusaha membangunkan tubuh saudaranya itu, tetapi sama sekali tidak bergerak.

Kepala Suarca lalu diangkatnya dan dilihatnya kepala bagian belakangnya berlubang dan mengeluarkan darah segar terkena peluru dari senapan angin yang dilepaskannya.

Merasa ketakutan, dia kembali meletakkan tubuh saudaranya yang sudah tewas itu ke tanah dan berlari memanggil teman-temannya untuk mengabarkan bahwa dirinya baru saja menembak manusia bukan monyet.

“Setelah menembak dan mengetahui korban tewas pelaku berlari mencari teman-temannya dan menyampaikan bahwa dirinya telah menembak orang yang dikira monyet lalu minta bantuan temannya untuk menolong korban. Pelaku langsung menyerahkan diri ke Kantor Polsubsektor Tegalasih,” ujarnya.

Sementara itu, polisi sudah mengamankan barang bukti berupa senapan angin merk Maraudor dan sebutir peluru yang dikotak peluru.

Setelah mendapatkan laporan atas peristiwa itu, polisi mengamankan pelaku beserta barang bukti serta saksi-saksi.

“Kami sudah mengamankan pelaku dan saksi untuk dimintai keterangan. Barang bukti juga sudah kami amankan,” katanya.

Jenazah Suarca kini disemayamkan di rumah duka.

“Pihak keluarga menolak untuk diautopsi dengan catatan membuat surat pernyataan yang diketahui kepala desa,” pungkasnya.

Sumber: Rancahpost
Editor: Udin