Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Ini Kisah Efiq Zulfiqar, Sang Seniman Sunda yang Berkarya di Australia
Oleh : Redaksi
Sabtu | 14-01-2017 | 17:38 WIB
Musisi-Sunda-di-Australia.gif Honda-Batam

Efiq tampil dalam salah satu pertunjukkan budaya di Queensland.(Sumber foto: ABC)

BATAMTODAY.COM, Brisbane - Siapa menyangka di sebuah kota satelit sepi dekat Brisbane, Caboolture, tinggal seorang seniman Sunda hebat.

Caboolture berjarak 51 kilometer dari ibu kota negara bagian Queensland, Brisbane.

Wilayah ini lebih dikenal dengan ladang stroberi, ketimbang keseniannya, Namun tempat ini toh telah menjadi “rumah kedua” untuk Efiq Zulfiqar, semenjak tahun 2005.

Di Australia, Efiq mengejar cita-citanya sebagai seniman dan memperkenalkan keindahan musik Jawa Barat. Dia berkolaborasi dengan para seniman lain dari berbagai latar belakang.

Setelah lebih dari 30 tahun berturut-turut bergerak di bidang seni, Efiq masih mempunyai keinginan kuat untuk terus berkarya dan belajar.

Lahir di Purwakata, Jawa Barat, Efiq menghabiskan masa remaja di kota Bandung.

Berkat darah seni kental yang diwariskan oleh kedua orangtuanya, Efiq mempunyai ketertarikan terhadap beragam seni sejak usia muda.

Kala duduk di bangku SMP dan SMA, ketertarikan Efiq terhadap seni musik semakin bersemi.

Dia menguasai gamelan degung, kecapi suling, dan kendang.

Efiq mengumpulkan “jam terbang” dengan pentas di acara pernikahan atau acara resmi lainnya di sekitar Kota Bandung.

Setelah lulus SMA pada tahun 1989, Efiq memutuskan untuk melanjutkan pelajaran musiknya di ASTI Bandung.

Dia menyelesaikan studi diploma di ASTI, dan saat itu pula keinginan Efiq untuk belajar musik lebih dalam bertambah kuat.

“Meskipun banyak pelajaran dan pengalaman yang saya dapatkan di sana, ternyata saya merasa masih belum cukup," kata dia.

Kemudian saya melanjutkan studi ke STSI Denpasar, hingga lulus tahun 1997,” sambungnya.

Expand