Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Dituduh Meretas, 35 Diplomat Rusia Diusir Obama Tinggalkan AS
Oleh : Redaksi
Senin | 02-01-2017 | 18:38 WIB
obama-dan-putin.gif Honda-Batam

AFP Pertemuan Obama dan Putin dalam di KTT G8, 17 Juni 2013 lalu.(Sumber foto: AFP)

BATAMTODAY.COM, Moskwa - Para diplomat Rusia, yang diusir dari Amerika Serikat atas perintah Presiden Barack Obama, telah meninggalkan Washington DC, Minggu (1/1/2017).

Informasi itu disampaikan kantor berita Rusia, RIA, dengan merujuk pada keterangan Kedutaan Rusia, demikian diberitakan oleh Reuters.

"Pesawat telah tinggal landas, setiap orang (diplomat, Red) pergi," kata RIA mengutip pernyataan bagian pers kedutaan itu.

Presiden Obama memerintahkan pengusiran 35 diplomat Rusia sebagai balasan atas tindakan menakut-nakuti terhadap para pejabat AS di Moskwa dan operasi maya dalam Pilpres AS tahun lalu.

Obama menyebut pengusiran ini sebagai balasan yang tepat dan perlu atas usaha-usaha untuk mengganggu kepentingan AS.

Moskwa membantah semua tudingan Amerika. Seorang juru bicara Moskwa mengatakan, sanksi yang diterapkan Amerika itu tidak sesuai dengan hukum.

Presiden Rusia Vladimir Putin mengatakan bahwa Moskwa takkan mengusir siapa pun kendati Washington telah mengeluarkan sanksi terhadap Rusia, menurut laporan media.

"Kita tidak akan membuat masalah bagi para diplomat AS. Kita tidak akan mengusir siapa pun," kata Putin melalui suatu pernyataan.

Moskwa, ujarnya, tidak akan melarang keluarga dan anak-anak para diplomat untuk menggunakan fasilitas-fasilitas liburan yang biasa mereka gunakan saat liburan Tahun Baru

Sebelumnya Moskwa mengaku tidak nyaman dengan insiden pengusiran 35 diplomatnya oleh Washington atas tuduhan terlibat peretasan yang memengaruhi Pilpres AS.

Putin juga mengatakan akan mempertimbangkan tindakan presiden terpilih AS Donald Trump, yang mulai menjabat pada 20 Januari 2017, saat muncul keputusan atas kebijakan lebih lanjut dalam kerangka hubungan Rusia-AS.

Sumber: BBC
Editor: Udin