Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Warga Tanjungpinang Ditelan Ombak di Perairan Pulau Pucung Bintan
Oleh : Harjo
Jum'at | 30-12-2016 | 18:15 WIB
cari-korban-tenggelam-di-pantai.gif Honda-Batam

Basarnas dibantu petugas Kepolisian dan warga melakukan pencarian terhadap korban yang tenggelam di perairan kampung Pulau Pucung (Foto: Harjo)

BATAMTODAY.COM, Tanjunguban - Yulizar, warga Tanjungpinang ditelan ombak hingga tenggelam di perairan Kampung Pulau Pucung, Kecamatan Gunungkijang, Bintan, Kamis (29/301/2016) sore. Hingga saat ini, Yulizar belum berhasil ditemukan tim penyelamat yang sudah berusaha melakukan pencarian di sekitar lokasi.

Demikian disampaikan Kapolsek Gunungkijang, Hendriyal, kepada BATAMTODAY.COM, Jumat (30/12/2016). Menurutnya, pencaharian kejadian korban tenggelam di laut Kampung Pulau Pucung,  Desa Malang Rapat, Gunungkijang hingga siang hari ini, belum berhasil ditemukan.

"Kondisi alam yang kurang mendukung dikarenakan saat ini memasuki musim utara dan angin serta ombak sangat kuat, sehingga menghambat pencarian yang dilakukan oleh tim Basarnas dan aparat, serta masyarakat setempat," terangnya.

Hendriyal menyampaikan, terkait dengan tenggelamnya korban, istri korban Mauliza (40), Warga Jalan Sultan Sulaiman, Kecamatan Tanjungpinang Timur beserta dua anaknya, sudah hadir dan terus menunggu di rumah Kepala Desa setempat.

Sementara Mauliza (40) mengatakan, suaminya itu hilang tidak jauh dari pantai saat membantu temannya,  mendorong kapal motor.

Korban Yulizar, sebelumnya dimintai Rasyid, mendorong kapal yang tidak jauh dari dermaga. Saat mendorong kapal itu, tiba-tiba ia menghilang. Padahal di lokasi itu airnya hanya setinggi dada orang dewasa (Foto: Harjo)

"Saat itu, dia (korban) dimintai oleh Rasyid, mendorong kapal yang tidak jauh dari dermaga. Saat mendorong kapal itu, tiba-tiba ia menghilang. Padahal di lokasi itu airnya hanya setinggi dada,” terang istri korban.

Di sisi lain,  Rasyid teman korban, menjelaskan korban hanyut dibawa ombak setelah dia (korban) terjun ke laut. Karena kondisi angin utara membuat arus bawah laut sangat kencang. Sehingga ada kemungkinan Yulizar ini terseret oleh arus.

“Sekarang musim angin utara, jadi arus bawah laut kencang, diduga  membuat korban  terseret arus," ujarnya.

Editor: Udin