Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Dirikan Posko Pengaduan Mafia Anggaran

Fahri Hamzah Tuding La Ode Mau Jadikan DPD LSM
Oleh : Surya Irawan
Rabu | 05-10-2011 | 21:24 WIB

JAKARTA, batamtoday - Wakil Sekjen PKS, Fahri Hamzah menuding La Ode Ida telah merubah lembaga DPD menjadi sebuah lembaga swadaya masyarakat terbesar di dunia yang dibiayai oleh negara. Dirinya pun menyarankan anggota-anggota DPD untuk mempertanyakan kepemimpinan La Ode yang lebih banyak merugikan DPD secara kelembagaan daripada membawa keberhasilan lembaga itu memperjuangkan kewenangan yang lebih besar.
 

“DPD dengan perilaku dan sikap La Ode Ida saya lihat telah menjelma menjadi satu-satunya LSM pelat merah yang operasionalnya dibiayai penuh oleh pemerintah dengan APBN. Saya sarankan kepada anggota DPD mempertanyakan ini kepada La Ode mengenai apa yang telah dibuatnya bagi kelembagaan DPD mengenai perjuangan penambahan kewenangan DPD. Saya melihat La Ode sangat menikmati fasilitas yang didapatkanya dari negara sekaligus mendapatkan popularitas, namun dengan mengorbankan kelembagaan DPD,” ujar Fahri di Gedung DPR, Jakarta, Rabu (5/10/2011).
 
Langkah-langkah La Ode pun menurut Fahri benar-benar menggambarkan bahwa dirinya sedang disorientasi. La Ode menurutnya bingung mau melakukan apa sehingga membuat dirinya memutuskan bergabung dengan kelompok-kelompok yang mencari sensasi.

“Dia harusnya sadar pekerjaan dan tugas utamanya itu adalah mengoptimalisasi hubungan pusat dan daerah. Sakit hati pada DPR karena tidak kunjung diberikan kewenangan untuk membuat legislasi, anggaran dan pengawasan seharusnya tidak dilakukan dengan tindakan yang tidak bermanfaat,” jelasnya.
 
DPD menurut Fahri dibawah kepemimpinan La Ode juga tidak berhasil memperjuangkan anggotanya untuk benar-benar memiliki hak seperti yang diinginkan. Masyarakat pun pada akhirnya bisa melihat inkonsistensi pernyataan La Ode yang menolak pembangunan gedung baru DPR, namun pada akhirnya justru DPD yang melaksanakan dan DPR jusrtu masih menundanya.

Kunjungan kerja ke LN yang kerap dia kritik terhadap DPR juga dilakukannya, padahal DPD pun melakukannya dan yang lebih anehnya, kunker DPD ke LN itu sama sekali tidak berkaitan dengan bidang tugas mereka,  karena seharusnya mereka lebih banyak mendatangi dapilnya.
 
“DPD saat ini justru semakin menjadi lembaga mubazir saja. Manuver flamboyan yang dilakukan La Ode pun tidak punya konsep yang terkait untuk mendapatkan keinginan DPD yang bisa diberikan oleh DPR dan pemerintah. Saya kasihan saja melihat tingkah La Ode yang terus-terusan mencari sensasi murahan,” tegasnya.
 
Terakhir dirinya pun menganjurkan agar La Ode berjuang saja bagaimana memperkuat lembaga yang dipimpinnya itu dan mendorong terus dilakukannya amandemen ke 5 konstitusi supaya DPD dapat menjadi lembaga yang kuat dan untuk itu La Ode diharapkan punya sikap yang tegar dan tidak mudah frustasi.

“Kalau mudah frustasi dan melakukan hal-hal aneh, maka sebaiknya dia memikirkan kembali kedudukannya sebagai wakil ketua DPD,” tandasnya.