Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Antisipasi Kecelakaan, Polri Evaluasi Unit Terakhir Pesawat M-28 Skytruck
Oleh : Redaksi
Jum'at | 09-12-2016 | 11:26 WIB
Kombes-martinus-sitompul1.jpg Honda-Batam

Kombes Martinus Sitompul, Kepala Bagian Penerangan Umum Polri. (Foto: CNN Indonesia)

BATAMTODAY.COM, Jakarta - Guna mengantisipasi terjadinya kecelakaan, Polri akan mengevaluasi unit terakhir pesawat M28 Skytruck buatan Polandia.

Kepala Bagian Penerangan Umum Polri Komisaris Besar Martinus Sitompul mengatakan, tiga dari empat unit pesawat M28 Skytruck yang dibeli dari Polandia pada 2004 silam, telah mengalami kecelakaan.

Dua pesawat di antaranya kecelakaan di Papua pada 2006, sedangkan satu pesawat lainnya jatuh di perairan Senayang, Kabupaten Lingga, Kepulauan Riau pada Sabtu pekan lalu.

"Dalam hal ini dilakukan evaluasi apakah Skytruck yang tersisa satu itu akan di-grounded (dihentikan untuk sementara) atau tidak," kata Martinus di Markas Besar Polri, Jakarta Selatan, Kamis (8/12/2016).

Menurutnya, jika dilihat melalui riwayat penerbangan pesawat M-28 Skytruck P-4201, pihaknya tidak menemukan masalah. Saat berangkat dari Pangkal Pinang untuk mengisi bahan bakar, pesawat yang mengangkut 13 personel Polri telah menjalani pengecekan.

Berdasarkan hasil pengecekan, mekanik menyatakan pesawat M-28 Skytruck P-4201 layak terbang. "Pengecekan standar penerbangan untuk melihat panel-panel. Beberapa mekanik juga ada di situ," ucap Martinus.

Ia menambahkan, Polri akan mencari penyebab masalah yang terjadi sehingga pesawat itu mengalami hilang kontak dan hancur di perairan Lingga.

Sebelumnya, Kepala Divisi Hubungan Masyarakat Polri Inspektur Jenderal Boy Rafli Amar menyatakan, pesawat M-28 Skytruck P-4201 pernah digunakan dalam berbagai operasi kemanusiaan maupun penegakan hukum, seperti saat terjadi tsunami di Aceh pada 2004 dan operasi Sintuwo Maruso di Palu pada 2007.

Pesawat M28 Skytruck P-4201 juga pernah dipakai dalam operasi kemanusiaan gempa bumi di Padang pada 2009. Selain itu, operasi penanganan illegal fishing di Natuna pada 2009, serta operasi Unit Percepatan Pembangunan Papua dan Papua Barat (UP4B) pada 2012.

Tak hanya itu, pesawat M28 Skytruck P-4201 juga pernah dipakai untuk operasi pertukaran personel (change crew) wilayah timur dari Pondok Cabe, Tangerang, menuju Semarang dan dari Surabaya kembali ke Pondok Cabe.

Pesawat M28 Skytruck P-4201, yang jatuh di perairan Senayang, Kabupaten Lingga, Sabtu (3/12/2016) pagi, telah menempuh 2.514 jam terbang. Dalam peristiwa naas itu, pesawat milik M28 Skytruck mengangkut 13 penumpang, termasuk awak pesawat.

Pesawat M28 Skytruck P-4201 lepas landas dari Bandara Pangkal Pinang, Bangka Belitung, pukul 09.24 WIB menuju Bandara Hang Nadim Batam, dengan perkiraan landing pukul 10.58 WIB. Namun di perjalanan pesawat tersebut hilang kontak dan jatuh..

Adapun ke-13 penumpang pesawat, yang terdiri dari 5 crew dan 8 penumpang, adalah sebagai berikut:

  1. AKP Budi Waluyo (Pilot)
  2. AKP Eka Barokah (Pilot)
  3. AKP Tonce (Pilot)
  4. Brigadir Joko Sujarwo (Mekanik)
  5. Brigadir Mustofa (Mekanik)
  6. AKP Abdul Munir (Penumpang)
  7. AKP Safran (Penumpang)
  8. Bripka Erwin (penumpang)
  9. Briptu Andi Z (Penumpang)
  10. Bripda Rizal (Penumpang)
  11. Bripda Eri (Penumpang)
  12. Brigadir Suwarno (Penumpang)
  13. Brigadir Joko Sungatno (Penumpang)

Penerbangan dari Pangkal Pinang menuju Batam adalah dalam rangka giat rutin change crew. Di mana pilot heli Ditpoludara yang BKO di Polda Kepri atas nama AKP Edi Prasetyo, Brigadir Hasbi, Brigadir Warsono dan Bripka Agung akan dirotasi dengan crew BKO dari Pangkal Pinang.

Dalam pencarian yang dilakukan tim gabungan dari Basarnas, TNI dan Polri, telah berhasil menemukan puing-puing pesawat dan bagian tubuh koran. Dari sampel tubuh korban yang ditemukan, Tim DVI berhasil mengidentifikasi lima orng korban.

Sumber: CNN Indonesia
Editor: Yudha