Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Menerka Para Algojo Penalti Timnas Indonesia
Oleh : Redaksi
Rabu | 07-12-2016 | 12:50 WIB
Boaz-Solossa1.jpg Honda-Batam

Kapten Timnas Indonesia, Boaz Solossa.

BATAMTODAY.COM, Batam - Adu penalti tentu jadi kemungkinan yang tidak diharapkan pelatih timnas Indonesia dan Vietnam pada leg kedua semifinal Piala AFF 2016. Namun, peluang tersebut tentu bisa terjadi.

 

Itu jika Vietnam mengalahkan timnas Indonesia 2-1 pada laga kedua yang dihelat di Stadion My Dinh, Hanoi, Rabu (7/12/2016) malam. Skor tersebut sama seperti kemenangan Garuda pada leg pertama di Stadion Pakansari Cibinong, Sabtu (3/12/2016).

Mau tak mau, Indonesia tentu harus menyiapkan lima algojo penalti yang akan menentukan peluang Indonesia lolos ke babak final.

Pelatih timnas Indonesia Alfred Riedl sendiri mengaku tak ada persiapan khusus adu penalti selama latihan. Menurutnya, persiapan penalti lebih kepada masalah mental para pemain dalam mengeksekusi adu tos-tosan di depan gawang lawan.

Namun, Riedl tentu harus memiliki pandangan tentang para pemain yang dirasa punya kemampuan dalam mengeksekusi penalti. Nah, menarik pula untuk menerka lima eksekutor Merah Putih jika laga dilanjutkan dengan adu penalti.

Setidaknya ada sejumlah faktor yang memang amat menonjol dalam adu penalti. Selain keberanian, kerasnya dan akurasi tendangan maupun spesialisasi pemain yang biasa mengambil bola-bola mati, harus menjadi kriteria utama.

Tentu tak semua pemain memiliki karakter tersebut.

Di posisi pertama tentu ada nama sang kapten, Boaz Solossa, sebagai eksekutor. Pemain Persipura Jayapura itu memiliki keberanian di depan gawang, serta tendangan keras dan akurat. Riedl pun menobatkannya sebagai algojo penalti.

Ia bahkan sudah membuktikannya dengan satu gol penentu kemenangan 2-1 atas Vietnam dengan gol penalti.

Setelah Boaz, ada Stefano Lilipaly yang juga terbilang layak. Sama seperti Boaz, Lilipaly termasuk memiliki kriteria komplet dalam urusan mengeksekusi bola-bola mati.

Di posisi ketiga tentu ada Andik Vermansah. Pemain Selangor FA ini seolah punya 1001 cara untuk melakukan eksekusi penalti, sekaligus mental yang cukup tangguh.

Setelah Andik, satu lagi winger timnas Rizky Rizaldi Pora yang punya kemampuan tendangan penalti cukup mumpuni. Rizky Pora juga dinilai memiliki emosi stabil menghadapi tekanan tinggi dalam skenario tendangan penalti di markas lawan.
Lihat juga:Alfred Riedl "Alergi" Pikirkan Drama Adu Penalti

Terakhir, gelandang Bayu Pradana dinilai pula memiliki mentalitas yang cukup teruji. Di Mitra Kukar, Bayu mendapat tanggung jawab besar sebagai kapten.

Bayu juga tercatat sebagai eksekutor kedua tendangan penalti di Mitra Kukar setelah striker asing mereka Da Cunha. Peran ini tentu bukan hal asing lagi bagi Bayu meski bebannya tentu jauh lebih berat di timnas Indonesia.

Sumber: CNN Indonesia
Editor: Yudha