Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Bawa Klub Sepak Bola Brasil, Pesawat Ini Jatuh di Kolombia, 71 Penumpang Tewas
Oleh : Redaksi
Jum'at | 02-12-2016 | 16:14 WIB
kapal-jatuh-di-kolombia.gif Honda-Batam

Pesawat naas yang membawa klub sepak bola Chapecoense diduga mengalami masalah listrik dan bahan bakar. (Reuters/Jaime Saldarriaga)

BATAMTODAY.COM, Kolombia - Beberapa saat sebelum jatuh, awak pesawat LaMia penerbangan 2933 yang membawa klub sepak bola Brasil Chapecoense sempat melaporkan dua permasalahan kritis.

"Pesawat mengalami kerusakan listrik total dan sama sekali tidak mempunyai bahan bakar," kata dua sumber yang dekat dengan investigasi kasus ini dan mendengar rekaman percakapan di kokpit, sebagaimana dikutip CNN, Kamis (1/12).

Percakapan itu menambah rincian baru soal kondisi terakhir di dalam pesawat sebelum kecelakaan yang menewaskan 71 orang itu terjadi pada Senin (28/11). Percakapan ini juga menguatkan
kecurigaan para penyidik bahwa pesawat kehabisan bahan bakar dalam perjalanan.

Seorang sumber CNN sebelumnya mengungkapkan para penyidik sempat menduga masalah bahan bakar merupakan faktor utama penyebab kecelakaan.

Rekaman percakapan di kokpit dipublikasikan oleh media setempat, bersama dengan rekaman kesaksian ko-pilot Avianca Airlines, Juan Sebastian Upedgui yang mengaku melintas di dekat jalur pesawat naas tersebut. Dia mengatakan pesawat kehilangan ketinggian secara cepat dan melewati salah satu sisi dari pesawatnya.

"Kami bahkan melihat lampu-lampu di pesawat itu sebelum jatuh," ujarnya.

Kala itu, sang pilot mendengarkan percakapan lewat radio. Dalam komunikasi dengan pengendali lalu lintas udara (Air Traffic Controller/ATC), awak pesawat LaMia tidak menyatakan keadaan darurat yang secara spesifik menyebutkan masalah bahan bakar.

"Saya ingat komandan (pilot) saya bertanya "mereka mengalami masalah bahan bakar dan tidak menyatakan keadaan darurat?" kata Upedgui.

Juru Bicara Otoritas Penerbangan Sipil Kolombia, Maria Cristina Pabon kepada CNN mengatakan ia belum bisa mengonfirmasi kebenaran pernyataan Upedgui maupun rekaman percakapan yang dipublikasikan oleh media.

"Ada banyak kebetulan, rekaman itu bisa saja benar. Walau demikian, secara resminya rekaman tersebut masih diamankan dan tidak ada yang bisa menyentuhnya," kata Pabon.

Pesawat yang ditumpangi rombongan pemain sepak bola itu jatuh di dekat Kota Medellin, Kolombia, Selasa (29/11). Kecelakaan menewaskan 71 penumpang, termasuk awak pesawat tersebut. Di antara korban tewas itu, semua skuat Chapecoense termasuk di dalamnya.

Kiper Chapecoense Marcos Padilha yang masuk dalam manifes penerbangan, sempat diselamatkan dalam keadaan hidup di lokasi kejadian. Sayangnya, ia meninggal di rumah sakit.

Bukan hanya para pemain dan ofisial tim Chapecoense, sebanyak 21 jurnalis Brasil juga menjadi korban tewas dalam pesawat itu. Enam di antaranya bekerja untuk Fox Sports Brasil.

Sumber: CNN
Editor: Udin