Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Di Bait Doa Umat Parmalim, Ada Pinta Damailah Indonesia...
Oleh : Redaksi
Selasa | 22-11-2016 | 14:50 WIB
rumag-ibadah-malim.gif Honda-Batam

Bale Parsantian Huta Tinggi, umat Parmalim usai ibadah Marari Sabtu (Foto: Kompas.com)

BATAMTODAY.COM, Medan - Pemandangan kampung nan asri di kawasan Huta Tinggi di Kecamatan Laguboti, Kabupaten Toba Samosir, Sumatera Utara, mengobati rasa lelah setelah lima jam menempuh perjalanan dari Kota Medan.

Pada Sabtu (19/11/2016) pagi yang cerah, kedai-kedai di kampung itu terisi oleh pengunjung, kebanyakan kaum laki-laki. Mereka duduk angkat kaki, asyik mengobrol ditemani kopi.

Kuburan-kuburan tua lambang kejayaan sang pemilik mengisi hampir di setiap kanan-kiri jalan. Tugu-tugu milik marga dan rumah-rumah bolon, cantik.

Di situ ada gang dengan nama nyentrik Par Abal-abal. Jalannya sedikit rusak dan menanjak.

Di ujung tanjakan, rumah ibadah milik umat Parmalim berdiri gagah. Rumah ibadah atau bale parsantian ini dikelilingi rumah-rumah warga.

Binsar Butar-butar, salah seorang ulupunguan (pimpinan cabang), akan memberikan sarung bagi umat yang akan masuk tempat ibadah itu.

"Semua yang masuk ke bale parsantian harus memakai sarung dan melepas alas kaki. Kalau yang sudah menikah, sarungnya berbeda. Mereka mengenakan ulos," katanya sambil memberikan selendang kecil dari ulos yang disandangkan ke pundak kepada pengunjung.

Ibadah akan dilaksanakan pukul 11.00 WIB. Sebelum ibadah berlangsung, para ulupunguan akan berkumpul untuk membicarakan poda (nasihat) yang akan disampaikan dalam ibadah nanti. Duduk bersila di atas tikar, perempuan dan laki-laki tidak bercampur.

Expand