Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Menata Bekas Kota Timah Menuju Adipura
Oleh : Nur Jali
Kamis | 17-11-2016 | 17:38 WIB
raih-adipura.gif Honda-Batam

Lingga siap raih Adipura (Foto: Nur Jali)

Penulis : Candra Fang - Mahasiswa UIB Kota Batam Prov. Kepri.

Trend pertanian di Kabupaten Lingga yang terus digadang Bupati Lingga seiring dengan program nyata Bupati Lingga yang ingin menjadikan Dabosingkep Kabupaten Lingga untuk bersolek menjadi Kota Adipura, menarik banyak perhatian Tokoh Muda dan Mahasiswa.

Berikut ini adalah kiriman tulisan dari Candra, Mahasiswa Universitas Internasional Batam (UIB) yang juga putra kelahiran Dabosingkep yang menyumbangkan pemikiran melalui tulisan yang dikirimkan ke Redaksi BATAMYODAY.COM perwakilan Lingga.

Dabosingkep sebagai Ibukota kecamatan Singkep pernah dikenal sebagai “kota timah” selain Pangkal Pinang (Bangka) dan Tanjung Pandan (Belitung). Kehadiran perusahaan penambangan timah sejak 1812–1992 (direct atau indirect) telah meninggalkan infrastruktur yang cukup banyak dan kini sebagian besarnya dimanfaatkan oleh Pemerintah Kabupaten Lingga, dan dijadikan aset Pemda setempat serta Departemen teknis seperti Bandara, Pelabuhan Laut Dabosingkep, jalan raya, prasarana listrik, air minum, telekomunikasi, rumah sakit, bangunan Bank dan eks perkantoran perusahaan timah, unit-unit bangunan perumahan karyawan dan lain sebagainya.

Bahkan Gedung Daerah yang kini dijadikan Gedung Daerah dan rumah Dinas Bupati Lingga serta tempat para tamu-tamu penting pemerintah, sebelumnya adalah rumah Direktur Utama PT. Timah.

Bandara Dabo yang kini terus berbenah, yang dapat didarati pesawat jenis Fokker-27, juga sudah mulai dirasakan manfaatnya oleh masyarakat Kabupaten Lingga, sebagai jalur transportasi udara.

Selanjutnya, pelabuhan laut di Dabosingkep juga terus mengalami renovasi dari anggaran APBN, dengan tujuan dan harapan agar pelabuhan ini dapat disinggahi oleh kapal-kapal ukuran menengah dari Jakarta, Bangka Belitung, Jambi Batam dan Tanjungpinang.  

Hal ini juga didukung dengan saluran Komunikasi peninggalan aset PT. Timah, dengan kode area 0776 juga sudah menyediakan kontak Saluran Langsung Jarak Jauh (SLJJ), dan saat ini sudah dikembangkan sebagai satu-satunya saluran Jaringan Internet Speedy.

Untuk aset wisata sendiri, Singkep memiliki salah satu bangunan unik yang cukup dikenal dengan nama Pagoda Singkep, serta berbagai pantai dan objek wisata lain seperti pemandian air panas dan lainnya, serta rumah ibadah Masjid Azzulfa.

Jika melihat peninggalan infrastruktur aset property serta dukungan lainnya yang ditinggal oleh PT. Timah, tentunya bukan hal yang sulit bagi Kota Dabo jika ingin menuju kota Adipura.

Banyak cara yang dapat dilakukan oleh pemerintah Kabupaten Lingga untuk menyolek Kota Dabo, seperti mempercantik taman Kota Dabo,  menambahkan ruang terbuka hijau di pusat kota yang merupakan salah satu ikon terbesar di Dabo, yang kebetulan juga salah satu syarat agar bisa menjadi Kota Adipura.

Dalam hal Pemerintah, Kabupaten Lingga yang melibatkan sekolah-sekolah di Kota Dabo yang juga eks peninggalan PT Timah, kini sudah memiliki syarat dengan sukses meraih sekolah Adiwiyata tingkat Provinsi Kepri.

Partisipasi masyarakat sekitar untuk berpartisipasi aktif dalam rangka upaya mnciptakan Kota yang indah, bersih, nyaman dan sehat juga kini semakin terlihat wujudnya. Hal ini dapat dilihat dari antusias berbagai OKP, Ormas dan Lembaga Vertikal yang terus bersaing menciptakan kondisi yang bersih untuk mendukung program Adipura, dengan mengadakan gotong royong dan juga membudayakan membuang sampah pada tempatnya.

Jika kita kilas balik ke belakang, sebelumnya Kota Dabo sendiri pernah tertata rapi dan bersih pada zaman PT. Timah di era kejayaan Pulau Singkep dan Kota Dabo khususnya, sehingga mengajak masyarakat untuk ikut mengambil bagian dalam menciptakan Kota Dabo yang bersih nan indah seperti yang tertata di zaman PT. Timah, bukanlah hal yang sulit. Ditambahkan lagi dengan kultur masyarakat melayu dan etnis Tionghua yang selalu menjunjung tinggi nilai-nilai Budaya dan Gotong royong.

Mengutip dari salah satu tulisan Ahmad Fardhan "Adipura Bukan sekedar piala", tentu mengingatkan Pemerintah Kabupaten Lingga bahwa Adipura bukanlah semata-mata tujuan yang ingin dicapai untuk meraih label piala Adipura semata, melainkan program ini adalah lebih dari itu, yang bertujuan ingin mengajak masyarakat membenahi kota Dabo untuk menjadi kota yang bersih, nyaman dan indah.

Hal ini tentu sangat positif untuk menarik para investor datang ke Kabupaten Lingga, dengan kenyaman berinvestasi, selain itu tentunya akan menambah kunjungan wisatawan baik dalam negeri, maupun luar negeri untuk bersemangat berkunjung ke Kota Timah Negeri Bunda Tanah Melayu.(*)