Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Nenek Tukang Urut Diperdaya Wanita Pelaku Gendam
Oleh : Gokli/Dodo
Rabu | 28-09-2011 | 14:26 WIB
korban-bersama-anaknya-laki.gif Honda-Batam

PKP Developer

Mbah Siti, korban ilmu gendam bersama dengan anak dan cucunya. (Foto: Gokli)

BATAM, batamtoday - Siti Rokaya (67) warga permukiman Bukit Rindang RT04/RW29 menjadi korban wanita pelaku gendam yang selama ini masih berkeliaran di daerah Batuaji sekitarnya. Akibatnya, nenek tua ini terpaksa harus merelakan uang sebanyak Rp415 ribu yang selama ini dikumpulkan dari hasil kerjanya sebagai tukang urut digondol wanita pelaku gendam tersebut.

Mbah Siti, panggilan akrab Siti Rokaya, mengatakan kejadian tersebut berlangsung pada Selasa (27/9/2011) kemarin, saat dirinya pulang dari aktivitasnya di rumah salah satu warga di Rindang Garden.

Tepat di samping Masjid Rindang Garden, wanita pelaku gendam ini menyapa sambil menyalami dirinya."Eh Mbah, sudah lama gak ketemu, masih ingat saya kan" ungkap Siti Rokaya menirukan sapaan pelaku kepada batamtoday, Rabu (28/9/2011).

Dari awal pertemuan itu, lanjutnya, dia dan pelaku menuju kediamannya dan mengajak membuat usaha catering.
"Mbah saya punya uang Rp5 juta, kita buat usaha catering" ujar pelaku seperti ditirukan Mbah Siti.
Setelah itu, pelaku meminta uang Mbah Siti untuk menambah modal awal usaha cateringan. Begitu uang tersebut diberikan pelaku langsung pergi.

"Saya baru tersadar setelah ingat mau mayar tagihan listrik, ternyata uangnya sudah raib digondol wanita itu," kata Mbah Siti.

Mbah Siti memaparkan ciri-ciri pelaku yang menggondol uangnya tersebut wanita bertubuh sedang, umur paruh bayah, menggunakan jilbab, berbaju seragam sebuah perusahaan, dan di dekat mata ada bintik hitam.

"Ciri-ciri pelaku sama dengan selebaran yang ditempel di rumah pak RT," ujar Mahasan anaknya, yang saat itu menemani Mbah Siti.

Menyikapi peristiwa yang menimpa ibunya, Mahasan hanya menyampaikan keprihatinannya, di tengah situasi ekonomi yang sulit masih ada orang yang tega 'ngerjain' orang kecil seperti ibunya.

"Semoga dilaknat oleh Tuhan pelaku gendam itu," tukas Mahasan.