Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Tour de Indonesia Digelar Tahun Depan
Oleh : Redaksi
Rabu | 09-11-2016 | 12:51 WIB
ISSI-raja-sapta-oktohari1.jpg Honda-Batam

Ketua Umum ISSI, Raja Sapta Oktohari.

BATAMTODAY.COM, Batam - Pengurus Besar Ikatan Sport Sepeda Indonesia (PB ISSI) pastikan Tour de Indonesia (TdI) akan bangun dari tidur panjangnya. Setelah sempat vakum selama lima tahun, ajang balap sepeda bergengsi itu bakal dihelat kembali pada Juli 2017.

 

Ketua Umum PB ISSI, Raja Sapta Oktohari, mengatakan saat ini telah membentuk tim untuk melakukan survey lokasi dan menentukan etape yang akan digunakan nantinya. Sebab, TdI kali ini akan digelar dari ujung Barat ke ujung Timur Indonesia.

Gelaran ini akan menjadi rangkaian Tour de Nusantara Series yang menggabungkan beberapa lomba balap sepeda yang ada di Indonesia menjadi sebuah satu rangkaian lomba.

"Saat ini ada banyak lomba balap sepeda road di Indonesia yang diselenggarakan di daerah. Tapi kami sudah lama tidak memiliki event yang membawa nama Indonesia," kata Okto dalam Soft Launching Tour de Indonesia, Selasa (8/11).

Setelah TdI, lanjut Okto, PBSI berencana menggelar gelaran lanjutan berskala nusantara seperti Tour de Siak, Tour de Borneo, Tour de Singkarak sampai Tour de Flores. Seluruh gelaran merupakan bagian dari Tour de Nusantara Series.

Kali ini, Tour de Indonesia disebut Okto, akan melibatkan lebih banyak pihak-pihak yang fokus ke sepeda dan pariwisata. Rencana itu termasuk dengan menggandeng Kementerian Pariwisata (Kemenpar) di mana sepeda punya potensi untuk mengembangkan wisata nusantara.

Pada TdI kali ini, rute yang akan dilewati akan merujuk pada 10 daerah prioritas yang telah ditetapkan Kemenpar mulai dari Jakarta ke Banyuwangi, Jawa Timur.

Rutenya akan dimulai dari Banten, Borobudur, Yogyakarta, Solo, Semarang, Bromo-Tengger-Semeru dan Banyuwangi.

Wisata Olahraga

Sementara itu, Deputi Bidang Pengembangan Pemasaran Pariwisata Nusantara Kemenpar, Esthy Reko Astuti, menjelaskan sport tourism adalah bagian dari tiga besar produk wisata yang yang dicanangkan Kemenpar.

Tak hanya balap sepeda, tapi beberapa cabang olahraga lain seperti marathon dan triathlon berpotensi menjadi daya tarik bagi wisatawan lokal maupun asing.

"Secara teknis PB ISSI yang akan tanggung jawab, (tugas) kami juga fokus untuk memanfaatkan wisata olahraga untuk mempromosikan destinasi menjadi daya tarik wisatawan berkunjung," kata Esthy yang dihubungi CNNIndonesia, Selasa (8/11) siang.

"Kami berharap teman-teman di PB ISSI dalam melakukan event itu bisa paralel dengan kebijakan Kemenpar yang memang sudah ada, dalam tanda kutip Presiden sudah menggaris bawahi prioritas di 10 destinasi," sebutnya.

Nantinya, kata Esthy, daerah yang menjadi tuan rumah sport tourism bisa berkoordinasi dengan PB ISSI dalam hal penyelenggaraan. Pasalnya, secara teknis harus diikuti oleh Dinas Pariwisata di daerah.

Sejauh ini Kemenpar berjanji mendukung lima disiplin di bawah ISSI, yaitu road, BMX, track, downhill, dan cross country. Balap sepeda tidak sebatas prestasi, namun juga bisa dikembangkan menjadi wisata olahraga.

Sumber: CNN Indonesia
Editor: Yudha