Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Lesunya Perekonomian di Lingga Picu Angka Kriminalitas
Oleh : CR7
Kamis | 03-11-2016 | 18:26 WIB
maling.gif Honda-Batam

Lesunya perekonomian dan minimnya ketersedian lapangan pekerjaan menjadi salah satu pemicu meningkatnya angka kriminalitas di wilayah Kabupaten Lingga (Sumber foto: kilastimor.com)

BATAMTODAY.COM, Daiklingga - Lesunya perekonomian dan minimnya ketersedian lapangan pekerjaan menjadi salah satu pemicu meningkatnya angka kriminalitas di wilayah Kabupaten Lingga.

Berdasarkan catatan media ini, berbagai kasus kejahatan telah pun ditangani jajaran kepolisian, mulai kasus pencurian biasa, pencurian dengan pemberatan/kekerasan, pencurian kendaraan bermotor, dan kasus kriminal sebagainya.

Sebagai contoh beberapa waktu lalu warga di Dabo Singkep yang melaporkan akan banyaknya kasus kehilangan akibat pencurian. Hal ini pada dasarnya disebabkan oleh tingkat kemiskinan yang semakin tinggi.

Disamping itu tak pelak juga angka kriminalitas juga terjadi di Ibukota Kabupaten yakni Daik. Parahnya lagi kriminalitas berupa pencurian itu dilakukan oleh kalangan remaja yang masih duduk di bangku sekolah.

Syamsuar (58) warga setajam, Kel Dabo yang baru-baru ini menjadi korban kasus pencurian motor mengungkapkan, tidak menyangka motor miliknya dicuri.

Padahal diakuinya, motor miliknya tersebut berada di samping rumah. Ditambah lagi di dekat rumahnya itu sekelompok warga bermain batu domino.

"motor saye parkir di samping rumah saye, malam tu saye tak kemane-mane, saye baru tidur sekitar jam 12 malam lah, padahal di dekat rumah saye tu ade orang-orang maen batu domino sampai jam 1 lewat. Kate tetangge saye, kejadian tu rase saye terjadi sekitar pukul 3 subuh, sebab saye bangon jam 6 pegi keluar rumah nengok motor saye dah tak ade, saye keliling rumah nyari, tak jumpe," ungkap Syamsuar.

"penasaran saye, saye cobe tanye ke tetangge ade tak nampak orang bawak motor saye, tapi jawaban tetangge takde juge, motor saye tu padahal bukan lah bagos, motor honda 800 model lame, lagi pulak motor tu pon lah nampak burok la, saye jadi heran, motor burok tu pulak yang dicuri, padahal motor anak saye yang agak bagos ade juge di sampeng rumah saye malam tu, malahan motor burok saye tu yang dicuri maleng, saye jadi tak dapat kemane-mane, nak pegi kerje je susah," sambungnya lagi.

Sementara itu di Daik sendiri, pencurian dilakukan oleh oknum pelajar dengan membobol ruang tata usaha SMPN 1 Lingga. Akibat curat tersebut pihak sekolah kehilangan satu unit Laptop merk LENOVO warna hitam.  Dua unit Infocus merk OPTOMA berwarna hitam. Satu unit LCD Monitor merk WEARNESS warna hitam. Satu  buah microphone warna hitam. Satu buah Charger Laptop merk Samsung warna hitam dengan kerugian diperkirakan mencapai Rp15 juta.

Saat ini aksi nekat curat yang dilakukan oleh tersangka pelajar tersebut masih ditangani oleh Polsek Daik Lingga.

"Laporan sudah disampaikan kepada Kapolres. Dengan nomor LP yakni Nomor: LP-B /10/ X/ 2016/ KEPRI/ RES LINGGA/ SPK-Polsek Daik Lingga tgl 17 Okt 2016 tentang tindak pidana CURAT. Saat ini tersangka dalam lidik. Karena korbannya  SMPN 1 Lingga," ungkap Kapolsek Daik, AKP Edi Supandi, Jumat (21/10/2016) lalu.

Semakin tingginya tingkat kriminalitas selang setahun di Kabupaten Lingga, baik itu dari kasus perkelahian maupun pencurian, di beberapa titik di Dabo Singkep dikeluhkan sebagian masyarakat karena banyaknya aksi-aksi pencurian yang kerap terjadi.

Hal itu tidak terlepas dari minimnya lapangan pekerjaan, sehingga berdampak kepada aksi nekat tersebut. Ketika tidak ada lagi barang kebutuhan pokok di rumah untuk menafkahi keluarga, sedangkan lapangan pekerjaan boleh dikatakan tidak ada, aksi nekat seperti pencurian merupakan jalan pintas terakhir bagi sebagian orang untuk mendapatkan uang demi memenuhi kebutuhan hidup layak.

Editor: Udin