Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Begini Pendapat PDIP dan Gerindra soal Dua Tahun Pemerintahan Jokowi-JK
Oleh : Surya
Jum'at | 21-10-2016 | 10:40 WIB
Dialog-Pemerintahan-Jokowi-JK1.jpg Honda-Batam

Dalektika Demokrasi “Dua Tahun Pemerintahan Jokowi di Media Center/Pressroom DPR RI, Senayan, Jakarta. (Foto: Surya)

BATAMTODAY.COM, Jakarta - Hasil kerja pemerintahan Joko Widodo-Jusuf Kalla (Jokowi-JK) selama dua tahun ditanggapi berbeda dengan dua legislator Senayan, dari Fraksi PDI Perjuangan dan Fraksi Gerindra. Maruarar Sirait menunjukkan keberhasilan Jokowi-JK, sementara Fadli Zon dengan tegas mengatakan sebaliknya.

Anggota Komisi Komisi XI DPR RI Maruarar Sirait mengungkapkan, pemerintahan Jokowi-JK berhasil menjaga stabilitas politik dan demokrasi di Indonesia.

"Masuknya Golkar dan PPP juga menandakan dukungan terhadap pemerintahan Jokowi-JK," ujarnya dalam Dalektika Demokrasi “Dua Tahun Pemerintahan Jokowi" di Media Center/Pressroom DPR RI, Senayan, Jakarta, Kamis (20/10/2016), bersama Wakil Ketua DPR RI Fadli Zon dan pengamat politik Muhammad Qodari.

Maruarar juga mengatakan, cara kerja Presiden Jokowi legal justice dan social justice. "Ini menandakan hasil survey yang dipercaya masyarakat yaitu pemerintah, presiden dan KPK," terangnya.

Bertolak belakang dengan Maruarar, Fadli Zon mengungkapkan, dua tahun ini selama jalan ke sejumlah daerah dirinya bertanya kepada masyarakat, apakah hidup kini makin susah atau makin baik? Jawabnya makin susah. "Saya punya rekamannya. Kedua saya tanya apakah mencari kerja makin mudah atau makin sulit?"

Papar Fadli, jawaban yang diterima dari masyarakat adalah makin sulit. "Ternyata makin dalam kemiskinan. Bangsa kita tidak berwibawa, politik kita secara demokrassi diintervensi oleh asing," ujarnya.

Menurut Fadli, bangsa Indonesia menyiapkan tenaga kerja kasar untuk asing, yakni Republik Rakyat China (RRC), tenaga kerja Indonesia tidak bisa mendapatkan pekerjaan.

"Birokrasi online tidak ada, bahkan mungkin sudah terlupakan," ungkapnya. Sejumlah program Jokowi, kata Fadli lagi, diantaranya tol laut infrastrukturnya tidak ada bahkan terpusat di darat.

"Kita mengukur (kinerja Jokowi-red) apa yang dijanjikan dengan terealisasi. Demikian juga dengan hukum, kasus besar didiamkan sementara kasus kecil diangkat. Ucapan Presiden sebagai kepala pemerintahan tidak jadi kenyataan," beber dia.

Sementara Muhammad Qodari menilai, antara PDIP dan Gerindra memilki kesamaan. "Kalaupun terlihat berbeda itu pura-pura saja," ucapnya sembari bercanda yang kemudian ditimpali tawa para wartawan.

Dia mengatakan, berdasarkan hasil survey keberhasilan Jokowi-Jk adalah infrastruktur, kesehatan dan pemberantasan narkoba. "Ketidak berhasilannya adalah menciptakan lapangan kerja. Itu menurut rakyat," urai Qodari.

Dia berpendapat, konsuldisasi elit sudahh jelas, ini terlihat dengan dukungan parpol. Kalau konsulidasi publik adalah masalah ekonomi rakyat. Jadi berdasarlan survei dan pemberitaan media pemrintahan Jokowi-Jk on the track (berada di jalur benar)  tetapi masih banyak pekerjaan rumah (PR)‎.

Editor: Yudha