Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Rakernas XV Paguyuban Marga Thionghoa se-ASEAN Digelar di Batam
Oleh : Surya
Kamis | 20-10-2016 | 18:38 WIB
Paguyuban-Marga-Tionghoa-se-ASEAN.gif Honda-Batam

Paguyuban Sosial Marga Tionghoa Indonesia (PSMTI) se-ASEAN (Sumber foto: berita.suaramerdeka.com)

BATAMTODAY.COM, Jakarta - Kementerian Pariwisata (Kemenpar) mendukung acara Rapat Kerja Nasional (Rakernas) XV Paguyuban Sosial Marga Tionghoa Indonesia (PSMTI) se-ASEAN yang digelar di Kota Batam, Kepulauan Riau.

Rakernas tersebut bisa mendatangkan wisatawan mancanegara (wisman) ke Indonesia, khususnya Batam yang bisa mendatangkan pemasukan bagi negara. Karena itu, Kemenpar mendukung penuh kegiatan Meeting, Incentive, Convention, Exhibition (MICE) seperti mengadakan Konferensi Marga Tionghoa se-ASEAN di Batam.

Rakernas ini digelar dalam rangka The 8th ASEAN Chinese Clans Conference, yang akan digelar tanggal 19-22 Oktober 2016 di Swiss-Bell Hotel Harbour Bay, Batam, Kepri.

Kegiatan tersebut merupakan pertemuan Marga Tionghoa Indonesia, yang terdiri dari kalangan pengusaha yang tergabung dalam PSMTI.

"Mereka berpotensi mendatangkan banyak wisatawan, karena jumlah dan sebarannya sangat besar dan di mana-mana di seluruh dunia," ujar Deputi Pengembangan Pemasaran Pariwisata Mancanegara Kemenpar, I Gde Pitana dalam rilisnya di Jakarta, Kamis (20/10/2016).

The 8th ASEAN Chinese Clans Conference sendiri diadakan oleh ASEAN Chinese Clans Association (ACCA) yang bermarkas di Bangkok, Thailand. Kali ini temanya adalah "Forward Chinese Clans for Strengthening ASEAN Cooperation".

Pertemuan keluarga dari Marga Tionghoa Indonesia dan Konferensi Marga Tionghoa se-ASEAN ke VIII itu sebenarnya aktivitas MICE yang bisa besar dan tiap tahun ada. Pertemuan tahun ini pun tak dilewatkan untuk sekaligus mempromosikan Great Batam ke kancah internasional.

"Tentunya yang paling utama bagi kami, kegiatan ini sekaligus untuk mempromosikan Great Batam sebagai destinasi wisata yang memiliki akses ke Singapore dengan mudah," kata Pitana.

Selain sebagai ajang pertemuan Marga Tionghoa se-ASEAN, acara ini juga akan dihadiri oleh 300 orang peserta dan peninjau yang berasal dari beberapa negara yaitu Tiongkok, Jepang, Korea, Taiwan, Kanada, Jerman, Belanda, Amerika Serikat, dan Australia. Mereka akan didampingi oleh delegasi Marga Tionghoa dari Indonesia.

Diharapkan dengan suksesnya kegiatan The 8th ASEAN Chinese Clans Conference, terjadi kontak dan kontrak bisnis antara para pengusaha Indonesia dengan para delegasi konferensi dari mancanegara untuk berinvestasi di Indonesia.

Di samping itu, diharapkan budaya dan destinasi wisata Indonesia khususnya di Great Batam, akan semakin dikenal di kalangan enterpreneur dan pengusaha Tionghoa di mancanegara.

"Sehingga nantinya dapat meningkatkan pemberdayaan masyarakat dan usaha pariwisata. Sehingga memberikan dampak positif secara ekonomi kepada masyarakat sekitar," ujar dia.

Lebih lanjut dia menambahkan, penyelenggaraan kegiatan The 8th ASEAN Chinese Clans Conference merupakan bukti besarnya kepercayaan asosiasi Marga Tionghoa internasional terhadap Indonesia.

Berdasarkan data perhitungan dari Badan Pusat Statistik (BPS) bulan Januari-Agustus 2016, jumlah wisman asal Great China (Tiongkok, Taiwan, dan Hongkong) sudah sebanyak 1.179.676 orang dan berkontribusi besar terhadap upaya pencapaian target kunjungan wisman ke Indonesia di 2016 yang besarnya 12 juta wisman.

Editor: Udin