Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Dibuka Jokowi, Sail Karimata 2016 Dihadiri Pimpinan MPR
Oleh : Irawan
Sabtu | 15-10-2016 | 18:12 WIB
jokowi2.jpg Honda-Batam

Presiden Joko Widodo membuka Sail Karimata 2016

BATAMTODAY.COM, Kayong Utara - Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) dan Pimpinan MPR Mahyudin, Hidayat Nur Wahid dan Oesman Sapta hadiri festival tahunan nasional dan internasional Selat Karimata Sail 2016 yang dipusatkan di Pantai Pulau Datok, Kecamatan Sukadana, Kabupaten Kayong Utara, Provinsi Kalimantan Barat, Sabtu (15/10/2016).

Acara ini juga dihadiri Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo, Menko Kemaritiman Luhut Binsar Panjaitan, Sekretaris Kabinet Pramono Anung, Panglima TNI Gatot Nurmantyo, Gubernur Kalbar Cornelis, Bupati Kayong Utara Hildi Hamid dan ratusan masyarakat sekitar.

Berbagai rangkaian acara memeriahkan Selat Karimata Sail 2016 dipersembahkan beberapa elemen bidang maritim antara lain Pemprov Kalbar dan Pemkab Kayong Utara mempersembahkan pagelaran seni budaya seperti tarian tradisional dan barongsa. TNI mempersembahkan pertunjukan akrobat pesawat jet tempur, terjun payung, aksi penyelamatan korban kapal tenggelam, deville kapal tempur AL, dan deville sekitar 100 kapal nelayan lokal. Ratusan Yachter lokal dan internasional juga ramai menyemarakan acara.

Wakil Ketua MPR RI Oesman Sapta mengatakan, penyelenggaraan Selat Karimata Sail 2016 di Kayong Utara sangat tepat sebab wilayah tersebut sangat berpotensi menjadi destinasi wisata maritim seperti keindahan pulau Datok, Gunung Palok dan Masjid terapung Masjid Agung Oesman Khair Sukadana serta potensi kekhasan warganya yang banyak berprofesi sebagai nelayan.

"Saya rasa dengan diseleggarakannya Selat Karimat Sail ini akan berpotensi ke depannya tentu dengan kerja keras pemda dan rakyat, perekonomian rakyat dengan memaksimalkan pendapatan daerahnya melalui wisata maritim dan lainnya," ujarnya.

Presiden Joko Widodo sangat mengapresiasi penyelenggaraan Selat Karimata Sail 2016 tersebut. Dalam sambutanya Jokowi mengatakan, 70 persen wilayah Indonesia adalah laut. Walaupun Indonesia terpisah-pisah oleh laut, namun tetap menyatu dalam negara kesatuan RI dan laut menjadi kekuatan negara Indonesia baik kekuatan perekonomian dan kekuatan pertahanan.

"Even Selat Karimata Sail 2016 ini saya harap tidak.sekedar seremonia belaka lalu selesai tanpa tindak lanjut tapi harus berjangka panjang untuk memajukan perekonomian daerah," ujarnya.

Presiden juga mengatakan, penyelenggaraan Selat Karimata Sail 2016 tersebut menjadi momentum bagi seluruh anak bangsa untuk kembali kepada jati diri bangsa yang menjaga seluruh tanah airnya. Menjaga laut Indonesia dari kerusakan dengan tidak melakukan ilegal fishing dan tidak melakukan pengrusakan ekosistem laut.

"Ini adalah momentum yang tepat dan baik untuk bersama menyadari dan memahami pentingnya menjaga laut kita," pungkasnya.

Editor: Surya