Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Gagalnya Galaxy Note 7, Samsung Disarankan Hapus Brand Note
Oleh : Redaksi
Jum'at | 14-10-2016 | 11:13 WIB
samsungnote71.jpg Honda-Batam

Samsung Disarankan Hapus Brand Note Samsung Galaxy Note 7 dilengkapi fitur pemindai selaput mata. (CNN Indonesia/Djonet Sugiarto)

BATAMTODAY.COM, Batam - Gagalnya Galaxy Note 7 di pasar ponsel pintar mengguncang Samsung sebagai perusahaan teknologi mengenai kelanjutan lini produknya di masa depan.

Lini produk Note seakan menjadi pertaruhan besar bagi Samsung pasca insiden Galaxy Note 7 yang masih meledak setelah diganti dengan versi baru.

Gara-gara insiden tersebut, Samsung terpaksa harus menghentikan produksi dan penjualan Galaxy Note 7 di seluruh dunia pada 11 Oktober 2016.

Berdasarkan prediksi lembaga riset pasar Korea-Insight Institute, kasus tersebut seperti "menodai" brand Note dari Samsung.

"Samsung direkomendasikan agar menghilangkan brand Note, mengingat para konsumen kemungkinan masih merasa brand itu berbahaya ketika Note 8 dirilis," ujar pimpinan perusahaan Kim Duk-jin kepada media Korea Herald.

Laporan terbaru yang dipaparkan oleh Korea-Insight Institute dari data analisis Konan Technology, persepsi negatif Galaxy Note 7 semakin memuncak sejak ponsel pintar itu dirilis dua bulan lalu.

Mengutip situs Digital Trends, data negatif tersebut menunjukan kenaikan dari Agustus di angka 34 persen menjadi 53 persen pada awal Oktober. Sedangkan persepsi positif konsumen menurun dari 62 persen ke 42 persen pada periode yang sama.

Sebelumnya, perusahaan finansial Credit Suisse memprediksi kerugian yang dialami Samsung mencapai US$17 miliar atau sekitar Rp221 triliun, yang berarti Samsung mengalami kehilangan penjualan sebanyak 19 juta unit dari siklus produk Galaxy Note 7 ini.

Dampak lain dari meredupnya Samsung atas insiden Galaxy Note 7 adalah larinya konsumen ke rival utama mereka, Apple. Di San Francisco, di mana Apple bernaung, sejumlah pelanggan Samsung telah beralih ke iPhone.

Analis dari Edison Investment Research Richard Windsor turut meramalkan, "cobaan" Samsung ini membuka peluang besar bagi produsen lain seperti Google untuk memikat perhatian pasar dengan produk baru Pixel.

Kemudian pendapat lain berasal dari Senior Market Analyst Client Devices IDC Indonesia Reza Haryo yang menilai hal tersebut sebagai tamparan kerasa bagi perusahaan sekelas Samsung. Meski begitu, keputusan untuk mempensiunkan Galaxy Note 7 sebagai langkah tepat.

Reza juga berharap agar Samsung bisa cepat memberikan kejelasan untuk konsumen agar relevan demi mempertahankan reputas merek Samsung dari potensi penurunan kepercayaan konsumen terhadap produk ponsel dan elektronik lainnya.

Sumber: CNN Indonesia
Editor: Yudha