Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Jika Ahok Tak Dihukum, Umat Beragama akan Saling Menistakan
Oleh : Irawan
Kamis | 13-10-2016 | 10:02 WIB
ahoksumber.jpg Honda-Batam

Gubernur DKI Jakarta Ahok. (Foto: Ist)

BATAMTODAY.COM, Jakarta - Tim kampanye pasangan Ahok-Jarot sudah panik, dengan pernyataan Ahok yang menistakan Al Quran sebagai firman tuhan.

Para pendukung Ahok ini pun, kemudian mencoba membersihkan pernyataan yang jelas menistakan Islam itu dengan segala cara, termasuk membuat isu seolah masalah pernyataan Ahok hanyalah masalah penafsir.

Demikian ungkap mantan Ketua DPR RI Marzuki Alie kepada wartawan di Jakarta, Rabu (12/10/2016) menyikapi kandidat gubernur petahana itu yang telah menyakitkan ummat Islam lewat pernyataannya mengenai surat Al Maidah ayat 51.

Tim pendukung dan kampanye Ahok, menurut Marzuki nampaknya sudah panik dan bingung bagaimana cara membelanya. Mereka pun melakukan pembelaan dengan memlintir fakta-fakta seolah apa yang dikatakan Ahok soal Al Maidah 51 hanyalah masalah penafsiran.

"Padahal ini bukan masalah tafsir, tapi omongan Ahok yang mengatakan dengan eksplisit dan jelas dibohongi ulama yang menggunakan Al Maidah 51," ujarnya lagi.

Dengan pernyataannya itu ujar Marzuki, maka sudah sangat jelas bahwa firman tuhan yang ada didalam surat Al Maidah menurut Ahok adalah kebohongan. Disinilah jelas ucapan Ahok ujar Marzuki menistakan Islam.

"Tim Ahok mencoba menjelaskan bahwa tafsir dari ayat ini berbeda-beda, padahal ini sekali lagi bukan masalah tafsirnya tapi ayatnya itu sendiri dan ulama yang menyampaikannya yang dituduh berbohong. Ini jelas mlintir dan keluar dari substansi," jelasnya.

Pernyataan yang melecehkan seperti ini, tambah bekas politisi Partai Demokrat ini, sudah pasti tidak bisa diterima bukan hanya oleh umat Islam, tapi umat beragama secara umum. Kalau Ahok bilang umat kristen dibohongi Injil dan pendeta, atau umat agama lainnya dikatakan seperti itu, pasti akan marah juga.

"Tidak ada satupun umat beragama mau dilecehkan atau tuhan dan kitabnya mau dinistakan seperti yang dilakukan oleh Ahok. Terlebih pernyataannya itu diucapkan Ahok masih sebagai gubernur dan dalam tugas dinas," imbuhnya.

Marzuki juga heran dengan pernyataan tim Ahok yang mengembar-gemborkan seolah orang beragama yang mengingatkan ajaran agamanya kepada pengikutnya dikatakan sebagai SARA. Sejak kapan menurut Marzuki menjalankan perintah agama dikatakan SARA.

Dirinya justru melihat para pendukung Ahok yang mendengang dengungkan isu SARA inilah seperti halnya Ahok sendiri yang menggunakan isu SARA untuk meraih kemenangan.

"KPU, Bawaslu sudah tegas mengatakan bahwa jika ada ulama ceramah tentang Al Maidah ayat 51 bukan SARA. Lah, kok mereka menuduh itu SARA?Ahok dan pendukungnya justru yang melakukan SARA. Penistaan agama itu yang SARA. Orang Ahok sendiri yang menistakan Islam kok, malah ulama yang dituduh SARA. Penistaan itu lah yang SARA," tegasnya.

Ahok sedari awal menurut Marzuki justru yang paling kerap melontarkan isu SARA karena tidak ada calon lainnya yang berbicara agama seperti halnya Ahok. Calon lainnya seperti Agus dan Anies jelas Marzuki tidak pernah bicara masalah agama.

Ini jelasnya yang seharusnya diikuti oleh Ahok.Biarkan yang bicara agama itu yah para ulama, pendeta dan sebagainya. Kalau ulama menyampaikan firman Allah, termasuk soal Al Maidah 51, itu karena tugasnya.

"Begitu pula Pendeta bicara untuk mengingatkan umatnya pilih Ahok karena agamanya juga tidak jadi masalah. Lantas kenapa Ahok mempermasalhkan para ulama?Ahok lah justru yang mempolitisasi agama selama ini," tegasnya.

Lantas Marzuki mengingatkan kepada tim pemenangan Ahok untuk tidak menuduh pihak lain seperti yang dilakukan Setara Institut yang meminta para penyelenggara negara untuk mengabaikan sikap dan pandangan keagamaan MUI, karena tugas dan kewajiban para penyelenggara negara adalah menegakkan Konstitusi.

"Ini aneh lagi, paham tidak mereka konstitusi? Dalam konstitusi jelas tertulis, negara Indonesia berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa dan tiap pemeluk agama bebas menjalankan agamanya. Lah kok sikap agama dibilang melanggar konstitusi," katanya heran.

Kalau Ahok dibiarkan, Marzuki khawatir akan muncul penistaan-penistaan agama lainnya dan ini akan kacau semua yang sudah diraih bangsa ini hanya karena mau membela Ahok.

"Kalau anak bangsa sudah saling menistakan agama, maka hilang sudah Indonesia," tandasnya.

Editor: Dardani