Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Timpora Tanjunguban Amankan Dua WN Malaysia dari Kebun di Sri Bintan
Oleh : Harjo
Rabu | 12-10-2016 | 17:02 WIB
orangasingdibintan.jpg Honda-Batam

Edward Dass Laruzus (36) dan Che Chen Yi alias  Gloria alias Ayu (27)  berkewarnegaraan Malaysia, dari kebun milik Yayasan Shalom Internasional. (Foto: Harjo)

BATAMTODAY.COM, Tanjunguban- Tim Pengawasan Orang Asing (Timpora) Imigrasi kelas II A Tanjunguban mengamankan Edward Dass Laruzus (36) dan Che Chen Yi alias Gloria alias Ayu (27), warga negara Malaysia, dari kebun milik yayasan Shalom Internasional Batam di desa Sribintan, kecamatan Teluksebong, Bintan, Selasa (12/10/2016).

Edward Dass Laruzus kepada BATAMTODAY.COM mengakui, dirinya berada di wilayah perkebunan sudah sejak delapan bulan lalu. Kehadirannya, memang diminta oleh ketua yayasan untuk mengajar para sejumlah warga untuk bertani dan berkebun.

"Saya diminta oleh ketua yayasan untuk mengajar bertani dan berkebun, karena lahan yang luasnya sekitar 14 hektar, Sebelumnya selalu gagal. Makanya mulai datang fokus untuk mengjar bertani kepada belasan warga yang berasal dari Papua, Ambon, Manado, Medan dan Batam," ujarnya.

Edward menjelaskan, terkait kedatangannya di perkebunan milik yayasan tersebut, secara sukarela dan pihak yayasan hanya memberikan uang untul trasportasi untuk datang serta pulang ke negara asalnya.

Che Chen Yi alias Gloria yang juga berasal dari Pahang Malaysia, mengaku dia sejak juli 2015 lalu memang sudah sering berada di Indonesia, tepatnya wilayah perkebunan milik yayasan. Ada pun kedatangannya, selain untuk belajar agama, juga belajar kedisplinan serta bercocok tanam.

" Awalnya saya diberitahukan oleh teman bernama Ester warga Indonesia, dimana tempat belajar agama dan belajar kedisiplinan disini. Saya banyak belajar disini, rencananya belajar hingga 2 tahun. Saya sangat betah disini, karena memang bisa lebih fokus belajar bersama kawan-kawan disini," imbuhnya.

Gloria, panggilan akrabnya, mengakui sejak pertengahan 2015 lalu, dirinya memang sudah sering keluar masuk Indonesia tepatnya di Desa Sribintan. Ada pun jalur yang sering dilewati Malaysia melalui Setulang laut, selanjut lewat batam dan Tanjungpinang, hingga mengikuti pendidikan kehidupan di kebun milik yayasan ini.

Sementara itu, Pipik Fransiska (27) salahseorang yang di utus sebagai tenaga pengajar di yayasan Shalom Internasional. Membenarkan lokasi atau lahan dengan luas 14 hektar ini, adalah milik Yayasan Shalon Internasional.

"Sejak satu tahun lalu, saya utus oleh Harmen dari Batam untuk mengajar pendidikan agama, bagi belasan pengurus kebun yang ada di perkebunan ini. Keseharian selain berkebun juga mereka dididik agama kristen," ujarnya.

Sementara itu Kepala Seksi (Kasi) Pengawasan dan penindakan (Wasdak) Imigrasi Tanjunguban, Arfa Yudha Indriawan mengatakan, dua orang asing berkewarganegaraan Malaysia tersebut, sementara diamankan di kantor Imigrasi Tanjunguban.

"Saat uni terhadap dua orang asing tersebut, sudah kita amankan dan masih dalam proses pemeriksaan lebih lanjut. Terkait keberadaannya di perkebunan tersebut," terangnya.

Editor: Dardani