BATAMTODAY.COM, Beijing - Pengantin perempuan ini melorotkan gaunnya di tengah pesta pernikahannya di China. Ia lalu membiarkan para tamu mengantre untuk berpose sambil meremas atau memegang payudaranya.

Setiap tamu yang ingin berfoto dalam kondisi seperti itu, terlebih dahulu harus menyerahkan sejumlah uang kepada pengantin wanita tersebut.

Suasana menjadi riuh setelah para tamu, baik pria maupun wanita, semakin banyak mulai berebut posisi saat mengantre, seperti diberitakan Daily Mirror, Senin (10/10/2016).

Beberapa tamu pria yang menyerahkan uang dalam jumlah banyak mendapat ciuman di pipi. Bahkan wajah mereka ditarik ke dadanya yang telanjang.

Selain boleh menggenggam penuh dan meremas dadanya, wajah pria-pria yang menyerahkan uang dalam jumlah
lebih itu ditarik si pegantin itu untuk digosok-gosokkan di dadanya.

Para tamu berdesakan sambil melempar gelak tawa yang menggelegar. Video tentang peristiwa itu diambil di sebuah kota kecil di China dan menjadi viral di media sosial.

Ketika banyak orang mengerubuti penganting perempuan itu, pesta pernikahan tetap berlangsung meriah di sekitar mereka.

Pada baris pertama rekaman video, tampak seorang wanita yang menghabiskan beberapa menit untuk foto
dengan pengantin wanita yang ketika itu masih mengenakan gaun pernikahannya.

Kemudian gaunnya dilorotkan sehingga payudaranya terbuka penuh. Hal itu dilakukannya untuk menarik uang
tunai yang akan digunakan untuk biaya bulan madu mereka.

Di antrean berikutnya adalah seorang pria yang mendapatkan kesempatan istimewa setelah memberi sejumlah
uang. Pengantin wanita menarik wajah pria itu ke dadanya.

Terakhir, seorang pria lain balik arah untuk mengulangi posenya. Kali ini, pengantin wanita itu mendaratkan beberapa ciuman ke pipi sang tamu pria.

Kebiasaan langka dan aneh ini berlangsung dalam acara pernikahan di sebuah kota kecil di China.

Sudah umum di Negeri Tirai Bambu itu tradisi “nao dongfang” dilakukan, di mana pengantin wanita dan pasangannya menjadi target guyonan dalam pesta pernikahan mereka.

Sumber: Daily Mirror
Editor: Udin