Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Begini Tradisi Masyarakat Kalaodi Menjaga Alam
Oleh : Redaksi
Senin | 10-10-2016 | 12:53 WIB
bebeto1.jpg Honda-Batam

Kampung Kalaodi, dengan komoditas unggulan pala dan cengkih. Usai panen raya, biasa mereka melakukan ritual Paca Goya. Foto: M Rahmat Ulhaz.

BATAMTODAY.COM - WARGA menghentikan aktivitas selama tiga hari. Tak ke kebun, tak berdagang, atau pekerjaan apapun. Pada masa ini, warga bersih-bersih tempat atau kawasan keramat mereka. Beginilah kala sedang ritual Paca Goya, salah satu tradisi di Kampung Kalaodi, Kota Tidore, Maluku Utara.

"Kegiatan ini sebenarnya ada kemiripan dengan Nyepi di Bali. Dalam Paca Goya, tiga hari. Selepas tiga hari, baru masyarakat beraktivitas baik ke kebun atau pekerjaan lain," kata Samsudin Ali, tokoh adat Kalaodi, baru-baru ini.

Paca Goya, kalau ditarik ke pemahaman kekinian, serupa upacara menjaga alam. Di mana, bukit atau gunung diyakini memiliki tuah atau keramat paling hijau, tak boleh dirusak.

"Itu kearifan menjaga alam. Tempat Paca Goya itu, sangat hijau. Tak ada kayu atau pohon ditebang," kata Jojau atau Perdana Menteri Kesultanan Tidore, Hi M Amin Faruk.

Masyarakat penghuni Pulau Tidore masih menjaga adat dan tradisi secara turun-temurun. Begitu juga di Kampung Kalaodi. Disebut-sebut sebagai penghuni kampung tertua di Tidore, mereka begitu kuat menjaga tradisi dan ada berbagai upacara adat, salah satu Paca Goya ini.

Tradisi ini, diyakini memiliki kekuatan mistik berhubungan dengan alam. Ia ritual masyarakat melalui para pemangku adat. Paca Goya adalah membersihkan tempat- tempat yang dianggap keramat, seperti bukit dan gunung.

Paca dalam bahasa Tidore, bermakna menyapu atau membersihkan. Goya dalam bahasa Tidore, Goi berarti sesekali berkunjunglah ke sana. Atau bermakna tempat keramat dan sekal-sekali harus dikunjungi. Upacara ini dipimpin sowohi atau pimpinan adat.

Di Kalaodi, ada pemerintahan di bawah negara, ada pemangku adat yang dipimpin seorang sowohi. Sowohi menjadi tokoh paling berpengaruh karena mengendalikan aktivitas yang berhubungan dengan kegiatan dan prosesi adat,” kata Samsudin. Tokoh Sowohi, sangat dihargai.

Sowohi berperan penting terutama penyelenggaraan ritual adat. Paca Goya, dilakukan berdasarkan niatan warga setempat.

"Dilakukan sehabis musim panen besar cengkih atau pala. Kalau boleh dibilang, pesta rasa syukur terhadap hasil panen dari sang pencipta," kata Abdurahman Ali, tokoh masyarakat Kalaodi.

Expand