Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

BI Prediksi Permintaan Kredit Tumbuh Signifikan Enam Bulan ke Depan
Oleh : Redaksi
Kamis | 06-10-2016 | 12:46 WIB
BI1.jpg Honda-Batam

Bank Indonesia. (Foto: net)

BATAMTODAY.COM, Jakarta - Bank Indonesia (BI) memprediksi permintaan kredit yang signifikan akan terjadi dalam waktu enam bulan ke depan. Hal tersebut bisa terjadi jika seluruh indikator ekonomi makro dalam kondisi yang stabil seperti saat ini.

Deputi Gubernur Senior BI Mirza Adityaswara menyebut saat ini beberapa indikator makro tengah menunjukan perbaikan. Nilai tukar rupiah yang stabil dan cenderung menguat serta tingkat inflasi yang rendah dan terkendali dinilai menjadi sentimen positif untuk mendongkrak daya beli masyarakat dan perencanaan bisnis ke depannya.

"Kalau situasi ini aman terus terkendali terus. Harusnya kredit bisa tumbuh lagi dalam enam bulan mendatang. Itu bisnis siklus dan perbankan yang normal," ujar Mirza dalam seminar, Kamis (6/10).

Mirza tidak menampik kenyataan pertumbuhan kredit perbankan sepanjang tahun ini cukup mengecewakan. Secara tahunan pertumbuhan kredit hingga Agustus hanya mencapai 6,7 persen dengan total penyaluran kredit mencapai Rp4.178,6 triliun.

Kinerja tersebut melambat dibandingkan posisi Juli yang masih tumbuh 7,6 persen secara tahunan. Sementara pertumbuhan sepanjang tahun (year to date) pertumbuhan kredit hanya mencapai 2,8 persen. Berkurangnya permintaan kredit dengan denominasi valuta asing dinilai menjadi penyebab turunnya permintaan kredit secara nasional.

"Jika dirinci permintaan kredit rupiahnya memang tumbuh, tapi permintaan valas turun signifikan. Ini akibat berkurangnya kegiatan ekspor dan impor," jelas Mirza.

Kendati demikian, Mirza optimistis situasi perekonomian global akan semakin membaik dalam waktu mendatang. Pasalnya, ia mengatakan pola kebijakan bank sentral Amerika Serikat, The Federal Reserve, yang sangat mempengaruhi perekonomian dunia mulai bisa dibaca.

Tahun ini, BI memprediksi The Fed hanya akan menaikkan Fed Rate satu kali pada akhir tahun nanti.

Tahun 2017 pun diproyeksi menjadi peluang bagi Indonesia untuk melanjutkan pemulihan (recovery) ekonomi. Dengan latarbelakang optimisme tersebut bank sentral memprediksi pertumbuhan ekonomi tahun depan bisa mencapai angka 5,1-5,5 persen.

Sumber: CNN Indonesia
Editor: Yudha