Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Terkait Pengeroyokan oleh 9 Sopir Metrotrans

Audi dan Sahrio Belum Mau Damai
Oleh : Gokli/Dodo
Rabu | 21-09-2011 | 14:34 WIB

BATAM, batamtoday - Sampai saat ini Audi Sihombing (25) dan Sahrio Purba (25) korban pengeroyokan yang dilakukan sembilan orang sopir Metrotrans belum mau berdamai dengan pihak keluarga pelaku meski keluarga pelaku telah mendatangi Mapolsek Batuaji untuk meminta perdamaian pada Rabu (21/9/2011).

Keluarga pelaku ini selain membesuk, mereka juga mengajak perdamaian kepada kedua korban, dimana mulai dari hari pertama kesembilan orang pelaku ini ditahan di Polsek Batuaji, mereka sudah mengajak damai kepada korban, akan tetapi korban masih bersikukuh untuk menolak damai.

"Sudah dari kemarin kami ajak orang itu damai, tetapi tetap saja korban enggak mau, bahkan orang yang paling dituakan di marga Sihombing juga ditolak saat mengajak damai" ujar salah seorang perempuan yang mengaku istri Dahlan Silaban, salah seorang pelaku pengeroyokan.

Perempuan itu juga membantah pengeroyokan itu tidak benar menggunakan balok dan broti.

Dia mengatakan, awalnya Dahlan menghubungi Audi dan Sahrio lewat telephone, saat itu Dahlan mengaku bermarga Purba lalu mengajak keduanya untuk ketemuan di Pos Genta, Batuaji.

"Suami saya menyamar bermarga Purba supaya Audi dan Sahrio mau ketemu," katanya.

Kemudian, begitu Audi dan Sahrio datang ke Genta Pos, Dahlan mengajak keduanya untuk masuk ke dalam mobil carry Metrotrans BP 1372 FU warna coklat.

"Saat itu keduanya gak mau masuk dan langsung memukul Suami saya. Setelah itu suami saya dan rekannya yang lain membawa keduanya ke daerah Punggur ke rumah salah satu keluarga di sana untuk melakukan perdamaian. Jadi gak benar bahwa mereka melakukan pemukulan pake balok dan broti," paparnya.

Namun, Fransisko Simajuntak (25) dan Rikardo Marbun (25) rekan satu rumah dari Audi dan Sahrio tetap mengatakan bahwa pengeroyokan yang dilakukan sembilan pelaku benar menggunakan balok dan broti.

"Kami di situ saat kejadian, mereka bawa balok dan broti makanya kami gak bisa membantu mereka sewaktu dihajar," ujar Rikardo.

Sekarang sembilan orang pelaku pengeroyokan beserta dua korban masih ditahan di Polsek Batuaji, sementara pihak keluarga dari kedua belah pihak masih melakukan negoisasi untuk berdamai.