Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Ini Penjelasan Aparat Soal Tertembaknya Warga Baloi Kolam saat Bentrok dengan Tim Terpadu
Oleh : Hadli
Kamis | 22-09-2016 | 22:27 WIB
sp2erujungbentrok.jpg Honda-Batam

Warga Baloi Kolam dan sekolompok orang berpakaian loreng sempat bentrok, saat warga perlawanan dan berusaha menghadang sekelompok orang yang disebut hendak melakukan penggusuran. (Foto: Gokli)

BATAMTODAY.COM, Batam - Bentrok antara warga Baloi Kolam dengan Tim Terpadu Kota Batam yang terdiri dari Ditpam Badan Pengusahaan (BP) Batam, Satpol PP serta TNI dan Polri, yang turun untuk memberikan surat peringatan (SP) ke-2, Kamis (22/9/2016) sore, tidak terhindarkan karena kedatangan tim terpadu dihadang ribuan warga.

Pasintel Kodim 0316/Batam, Kapten HT Saragih, mengatakan, tim terpadu yang turun ke ruli Baloi Kolam saat itu bukan untuk melakukan penggusuran, tapi hanya memberikan surat peringatan (SP) ke-2, dan saat itu mendapat hadangan dari ribuan warga.

"SP-2 yang diserahkan tim terpadu dibakar warga saat itu juga. Tim diblokade warga, sepertinya warga sudah mendapat informasi akan ada tim terpadu yang turun ke lokasi," kata Kapten HT Saragih kepada BATAMTODAY.COM, Kamis (22/9/2016) malam.

Ia mengatakan, Tim Terpadu yang berjumlah sekitar 100 orang lebih sudah berupaya untuk mundur. Namun warga melempar dengan batu dan benda-benda lain. Sehingga membuat tim terpadu terjepit.

"Tim dilempari dengan batu. Tim sudah berapaya untuk mundur, tapi terus dilempari batu sampai ke pinggir jalan," ungkapnya.

Tembakan yang dikeluarkan aparat, kata HT. Saragih, merupakan peringatan karena tim sudah terjepit. Peluru yang digunakan juga merupakan peluru hampa. "Anggota menggunakan peluru hampa, tidak ada peluru karet, tidak ada isian. Jadi tidak benar yang disampaikan korban," tegasnya.

Kapten HT. Saragih juga mengatakan, blokade yang dilakukan warga bukan kali pertama ini terjadi. Sebelumnya, saat Tim Terpadu mengantar SP-1 juga mengalami hal yang sama. Bahkan saat itu, sebanyak 3 unit mobil petugas mengalami kerusakan yang parah.

"Kejadian hari ini tim juga menjadi korban. Luka pada bagian kepala akibat lemparan batu dan luka pada bagaian tubuh lainnya. Total ada delapan orang tim terpadu yang menjadi korban, dua diantaranya TNI," terangnya.

Diberitakan sebelumnya, bentrok antar warga dan sekolompok orang berpakaian loreng itu tak terhindarkan. Warga Ruli Baloi Kolam, Kelurahan Sungai Panas, Kecamatan Batam Kota yang menolak penggusuran melakukan perlawanan dan berusaha menghadang, Kamis (22/9/2016) sore.

Kemarahan warga memuncak setelah terjadi penembakan dan pemukulan. Seorang warga RT 10 bernama Pak De disebut tertembak di bagian kaki dan dua orang lainnya diculik dari lokasi.

Warga yang menjadi korban tertembak oleh sejumlah sekelompok orang berpakaian loreng, Kamis (22/9/2016), bernama Bahor Haryanto. Ia menceritakan, tembakan mengenai paha kanannya saat dirinya mencoba menenangkan warga lainnya.

"Posisi saya saat itu menghadap warga. Saya bermaksud untuk menenangkan warga agar tidak melempar batu, karena banyak mobil di sekitar lokasi (Baloi Kolam-red)," ujar Bahor Haryanto, usai mendapat perawatan dari Rumah Sakit Harapan Bunda, petang tadi.

Editor: Dardani