Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Dipicu Kasus Rebutan Lahan Lokasi Prostitusi

Pesta Miras, Pemuda Tewas Ditikam
Oleh : Hendra Zaimi
Selasa | 28-12-2010 | 16:41 WIB

Batam, batamtoday - Yoris Tapuan (31), tewas saat sedang mendapatkan perawatan dari tim dokter Rumah Sakit Budi Kemuliaan (RSBK), Selasa (28/12) sekitar pukul 03.00 WIB, karena 4 luka tusukan yang dialaminya akibat perkelahian antar kelompok.

Korban dilarikan ke RSBK, oleh temannya yang bernama Rinto, yang juga merupakan korban dalam pengeroyokan yang terjadi di belakang Morning Bakery, Jodoh Square. Korban dan Rinto menjadi korban pengeroyokan dari kelompok lain, dalam perebutan lahan di lokasi prostitusi ilegal di daerah Jodoh Square.

"Penusukan tersebut berawal dari pesta miras dan perebutan lahan lokasi prostitusi ilegal," kata Kanit Polsekta Batu Ampar, Ipda Syarifudin kepada batamtoday.

Dia menambahkan, sebelumnya kedua korban melakukan pesta miras di sebuah pangkalan ojek di lokasi tersebut, setelah itu keduanya lantas bermaksud untuk membeli lagi miras di warung yang tak jauh dari tempat itu, di perjalanan kebetulan keduanya bertemu dengan kelompok lain yang juga sedang pesta miras, dan akhirnya perkelahian tidak bisa dihindarkan.

Yoris dan Rinto menjadi korban pengeroyokan dari kelompok lain, dan karena perkelahian tidak berimbang itu, akhirnya korban Yoris mendapatkan 4 tusukan pada bagian tubuhnya oleh pelaku dengan menggunakan pecahan botol miras dari lawan mereka. Sedangkan Rinto hanya mengalami luka-luka pada bagian tangan dan kaki.

"Pelaku pengeroyokan berjumlah 5 orang, saat ini masih dalam pengejaran pihak kepolisian," jelas IPda Syarifudin..

Saat ini kasus ini sedang diselidiki oleh pihak kepolisian Polresta Barelang dan Polsekta Batu Ampar, dengan melakukan pemeriksaan terhadap korban dan saksi-saksi untuk dikembangkan dalam pemeriksaan lebih lanjut.

Untuk identifikasi lebih lanjut, mayat korban sekarang di bawa pihak kepolisian ke Rumah Sakit Otorita Batam (RSOB) untuk dilakukan otopsi, namun pihak keluarga korban tidak mau mengeluarkan jenazah dari RSOB, sampai dengan polisi mengusut kasus ini dengan tuntas.

"Kami tidak akan mengeluarkan jenazah dari RSOB, sampai polisi menangkap para pelaku," kata salah seorang kerabat korban yang tidak ingin namanya disebut kepada batamtoday.