Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Fosil Kanguru Raksasa Ini Ditemukan di Queensland
Oleh : Redaksi
Selasa | 06-09-2016 | 12:38 WIB
fosil-kanguru.gif Honda-Batam

Megafauna kanguru ini dalam keadaan berdiri tingginya mencapai 2,5 meter (Sumber foto: ABC)

BATAMTODAY.COM, Queensland - Palaeontolog di Australia menemukan fosil dari spesies kanguru raksasa di Queensland Utara.

Sebuah tambang di bagian Barat Mackay, di Queensland Utara ini awalnya mendapat perhatian para palaeontolog tahun 2008 lalu, ketika pemilik awalnya menemukan tulang yang tidak biasa.

Sejak saat itu, dengan menggunakan palu, pahat dan sikat, palaeontolog menemukan sejumlah besar fosil yang diperkirakan berasal dari 30.000 tahun yang lalu.

Palaeontolog Dr Scott Hocknull mengatakan, salah satu dari fosil ini bisa jadi berasal dari spesies baru kanguru.

"Berdasarkan ukuran tulang kakinya spesies itu mungkin memiliki tinggi dua setengah meter dan itu hanya dalam posisi istirahat, " kata Dr Hocknull.

"Tapi kita harus terus menggali situs ini, dan pada akhirnya seiring berjalannya waktu kita akan mengetahui apakah spesies baru ini sah atau tidak," kata dia.

"Namun yang pasti itu adalah kanguru tertinggi yang pernah ditemukan di manapun di planet ini," sambung dia.

Sejumlah pelajar mendapat kesempatan istimewa untuk membantu palaeontolog menggali situs ini di bulan Agustus lalu.

Di antara mereka adalah Misty Boegheim (17) dari Sekolah Menengah Atas Negeri Moranbah.

"Bagus sekali dapat melihat tulang-tulang fosil pagi ini dan semua replika yang mereka buat," kata dia.

Dr Hocknull mengatakan, hal ini merupakan kesempatan besar bagi siswa untuk menemukan apa dahulu pernah ada di halaman belakang mereka sendiri.

"Palaeontologi itu seperti pintu gerbang menuju ilmu, terutama untuk anak-anak, karena mereka selalu mencintai dinosaurus dan sekarang mereka bisa belajar tentang megafauna yang hidup setelah masa dinosaurus," kata dia.

Dr Hocknull mengatakan dinosaurus dibedakan dengan megafauna sebelum mereka ada sekitar 65 juta tahun yang lalu.

Sedangkan megafauna berkeliaran di kawasan tropis Queensland Utara antara 30.000-50.000 tahun yang lalu.

"Tapi ini adalah hewan yang sangat besar dan menemukan tulang-tulang mereka dan melihat fosil yang nyata di dalam tanah adalah hal yang sangat mengagumkan bagi sebagian besar anak-anak," ungkap dia.

"Dan saya merasakan seperti itu ketika saya melihat fosil untuk pertama kali dan itu membuat saya jatuh hati pada ilmu pengetahuan selama sisa hidup saya," sambungnya.

Buaya dan pelestarian fosil

Dr Hocknull mengatakan alasan fosil yang sangat terpelihara dengan baik adalah karena buaya besar memangsa megafauna yang ada pada saat itu.

"Buaya hidup di sungai-sungai dan raksasa seperti megafauna - kanguru raksasa dan wombat - yang turun ke tepi untuk minum disambar oleh buaya besar," kata dia.

Dia menjelaskan, bagian-bagian yang tidak ditelan buaya berakhir menjadi deposit fosil.

"Kembali ke 30.000 tahun yang lalu, di sini kita mendapati mereka dalam bentuk fosil tanah liat dan tanah dari endapan sungai-sungai," kata dia.

Penggalian fosil

Menurut Dr Hocknull, mengungkap fosil bisa menjadi proses yang sangat lambat dan proses yang membutuhkan kesabaran.

"Kami perlahan-lahan menyapu tanah liat mencari segala sesuatu karena kita tidak hanya menemukan tulang besar dari hewan, kita juga menemukan fosil tanaman, serangga, dan moluska," ujarnya.

Setelah fosil ditemukan, mereka harus dibungkus dalam kantung plester dan akan dikirim ke Brisbane, di mana mereka akan dibersihkan dengan alat pelubang kecil milik dokter gigi.

"Secara perlahan mereka akan membersihkan lumpur dari tulang fosil itu," sambungnya.

Sumber: ABC
Editor: Udin