Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Ditemukan, Pendaki Gunung yang Hilang Sebulan
Oleh : Redaksi
Sabtu | 27-08-2016 | 09:14 WIB
new_zealandbyafp.jpg Honda-Batam

Pemandangan dari Routeburn sebuah lokasi terpencil tempat pasangan Ceko mendaki.(Foto: AFP)

 

 

BATAMTODAY.COM, Ceko - Seorang pendaki gunung berwarganegara Ceko yang menghilang sebulan lalu di pegunungan salju Selandia Baru menceritakan penderitaan yang dialaminya.

 

Pavlina Pizova mengatakan dirinya dan kekasihnya Ondrej Petr mulai mendaki jalur Routeburn di Fiordland National Park pada tanggal 26 Juli, tetapi kemudian tersesat karena kondisi yang buruk.

Setelah semalam di udara terbuka, Petr, 27 tahun, terpeleset ke lereng es curam dan meninggal, kata Pizova kepada para wartawan. Dia ditemukan tim pencari di dekat Lake Mackenzie pada hari Rabu (24/08) lalu.

Para penyelamat mengatakan dia terlihat "sangat bahagia" ketika ditemukan dan dalam keadaan cukup sehat.

Petugas diberitahu Konsul Ceko, Vladka Kennett, yang melihat "postingan secara acak Facebook" oleh kerabat yang mencemaskan Pizova di negara asalnya Republik Ceko.

Setelah diselamatkan, Pizova dibawa ke rumah sakit dan dimintai keterangan oleh polisi, yang menyebutkan peristiwa yang dialaminya "sangat tidak biasa".

Pizova mengatakan kepada polisi, dia dan Petr, yang juga merupakan warga negara Ceko, mendaki jalur Routeburn antara Gunung Aspiring dan Taman Nasional Fiordland.

"Kondisi di sana sangat ekstrem. Kami melewati salju tebal dan kabut rendah yang memaksa kami untuk bermalam di ruang terbuka," kata Pizova dalam konferensi pers. "Dalam upaya kami mencapai pondok, kecelakaan tragis terjadi."

Kennett mengatakan pendaki itu tak mampu menyelamatkan pasangannya. "Pavlina terpeleset di belakang dia, dan tidak dapat membantunya, itu yang terjadi," kata Kennett.

"Dia sempat semalam bersamanya, disampingnya, karena dia ingin tetap bersama dia, dan dia tidak dapat berjalan lebih jauh karena kondisi cuaca."

Jenazah Petr telah ditemukan oleh polisi dan penyelidikan koroner telah dilakukan.

Sumber: BBC Indonesia
Editor: Dardani