Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

OPM dan 71 Tahun Kemerdekaan Indonesia
Oleh : Redaksi
Selasa | 23-08-2016 | 14:45 WIB

Oleh Yunita Gustina Sairdekut

INDONESIA baru saja merayakan ulang tahun kemerdekaannya yang ke-71 tahun, berbagai prestasi dalam membangun negeri dari berbagai aspek pun semakin banyak tercapai. Namun, apakah semua itu sudah menjawab cita-cita bangsa Indonesia? banyak hal yang masih menodai arti dari pencapaian tersebut. Kegiatan separatis menjadi contohnya. Ini seakan menjadi hal yang sangat sulit untuk diselesaikan bagi pemerintah indonesia sejak diproklamasikannya kemerdekaan Indonesia, 17 Agustus 1945 silam.

 

Pergerakan kelompok separatis di Indonesia semakin lama memberikan ancaman yang serius bagi bangsa indonesia. Hal ini terlihat dari semakin beraninya kelompok separatis ini menyuarakan kemerdekaannya didepan publik bahkan di dunia internasional, seperti yang dilakukan oleh kelompok Organisasi Papua Merdeka. Sebagai negara yang berdaulat, Indonesia harus mampu mengantisipasi setiap isu yang di sebarkan oleh kelompok separatis tersebut.

Didalam perkembangannya, usaha yang dilakukan para anggota OPM masih belum membuahkan hasil yang signifikan, sehingga membuat banyak anggota dari OPM tersebut yang berbalik mendeklaramirkan dirinya untuk kembali menjadi warga negara dari Negara Kesatuan Republik Indonesia. Hal ini ditunjukkan, saat ratusan warga Tingginambut Kabupaten Puncak Jaya yang selama ini berafiliasi dengan Organisasi Papua Merdeka (OPM) pimpinan Goliath Tabuni ikut serta dalam peringatan HUT Kemerdekaan Republik Indonesia ke-71, tepatnya pada tanggal 17 Agustus 2016, serta menyatakan diri untuk kembali bergabung kedalam Republik Indonesia dan mendukung pemerintah untuk ikut serta dalam melakukan pembangunan di wilayah tersebut.

Selama ini, para aggota OPM pimpinan Goliath Tabuni merasa dirinya hanya ditipu dengan janji “Papua Merdeka”. Perjuangan tersebut hanya membuat para anggota lelah dan tidak menghasilkan apa apa, maka dari itu beberapa pengikut Goliath Tabuni memilih untuk kembali bergabung dengan NKRI. Mereka mengaku ingin merasakan kembali hidup nyaman dan menikmati pembangunan yang sedang dilaksanakan oleh pemerintah indonesia.

Selain itu, mantan anggota OPM yang baru saja menyatakan dirinya NKRI berpendapat bahwa usaha yang dilakukan oleh anggota OPM lainnya seperti KNBP dan ULMWP dalam menyuarakan aksi yang mengatasnamakan masyarakat papua dinilai perbuatan yang menipu rakyat Papua, karena papua telah merdeka 71 tahun yang lalu dan sekarang adalah saatnya untuk bekerja, membangun begitu juga anak-anak papua yang harus belajar.

Distrik Tingginambut berada di wilayah Kabupaten Puncak Jaya, terletak di ketinggian 2.000 meter di atas permukaan laut yang merupakan salah satu daerah terisolir akibat dikuasai oleh Goliath Tabuni dan anggotanya. Maka dari itu Pemerintah Kabupaten terus berupaya untuk menghubungkan seluruh distrik dan kampung di Kabupaten Puncak Jaya dengan menganggarkan dana sebesar 100 milyar untuk pembangunan jalan yang bersumber dari APBD tahun 2016.

Pembangunan tersebut dilakukan bagi masyarakat di setiap distrik dan kampung untuk memudahkan masyarakat membawa hasil bumi ke kota Mulia sehingga perekonomiannya meningkat. Karena sebelumnya, Kelompok Goliath selalu merusak infrastruktur yag telah dibangun oleh Pemkab Puncak Jaya, yaitu berupa gedung sekolah ataupun fasilitas lainnya.

Untuk itu, kegiatan separatisme harus bangsa indonesia jadikan musuh bersama, diperangi bersama. Jangan biarkan LSM memanfaatkan momentum pergerakan separatis ini hanya untuk kepentingan kelompok tertentu. Bangsa Indonesia harus terus mendorong pemerintah untuk melakukan pembangunan yang merata dan adil diseluruh wilayah NKRI, agar hal terebut dapat dirasakan oleh seluruh lapisan masyarakat.

Apabila terjadi penyimpangan, kita berhak memberikan kritik maupun koreksi untuk hasil yang lebih baik. Tetapi bukan berarti mengancam pemerintah dengan aksi-aksi separatisme dan kekerasan lainnya. Karena kondisi yang tentram dan aman merupakan salah satu faktor yang menjamin keberlangsungan pemerintahan dan pembangunan.

Dengan demikian, semua rakyat indonesia dapat menjalankan tugasnya untuk membangun bangsa Indonesia menjadi bangsa yang merdeka serta berdaulat. Kemudian Indonesia juga dapat meneruskan tujuannya yaitu membentuk suatu pemerintahan yang melindungi segenap bangsa indonesia dan seluruh tumpah darah indonesia, memajukan kesejahtraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa, ikut serta dalam melaksanakan ketertiban dunia yang berlandaskan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial. *


Penulis adalah Pemerhati Masalah Papua