Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Mobil Damkar akan Sambut Tontowi-Liliyana di Bandara Soekarno-Hatta Besok
Oleh : Redaksi
Senin | 22-08-2016 | 13:38 WIB
pebulu-tangkis-indonesia.jpg Honda-Batam

Pasangan ganda campuran Tontowi Ahmad (kiri) dan Liliyana Natsir menggigit medali emas Olimpiade yang diperoleh pada Rabu (17/8/2016) di Rio de Janeiro, Brasil. ASumber foto: AFP)

BATAMTODAY.COM, Tangerang - Pasangan pebulutangkis ganda campuran peraih medali emas Olimpiade Rio di Brasil, Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir, akan mendarat di Indonesia melalui Terminal 2 Bandara Soekarno-Hatta pada Selasa (23/8/2016) sore.

Saat keduanya mendarat sekitar pukul 15.30 WIB nanti, akan ada semacam atraksi awal dari dua mobil pemadam kebakaran untuk menyambut pesawat yang mereka naiki.

"Pesawat Owi sama Butet (panggilan Tontowi dan Liliyana) nanti bakal disambut pakai mobil damkar. Air dari mobil damkar disiram menyilang dengan posisi berhadap-hadapan sambil pesawatnya lewat di tengah-tengah. Namanya water salute," kata Public Relation Manager PT Angkasa Pura II Haerul Anwar

Water salute ini dilakukan sebagai bentuk apresiasi terhadap prestasi Tontowi/Liliyana yang berhasil membawa pulang medali emas dari cabang olahraga bulu tangkis di Olimpiade Rio, Brasil.

Setelah mendarat, Tontowi/Liliyana akan diantar menuju ke Terminal 3 New untuk disambut secara resmi oleh Menteri Pemuda dan Olahraga Imam Nahrawi dan awak media.

"Dari Terminal 3, baru diarak keliling Jakarta dan langsung ketemu Presiden Jokowi. Hari ini kami masih mau bahas soal pengaturan arus lalu lintasnya karena pasti beberapa tempat akan padat," tutur Haerul.

Di pertandingan final sebelumnya, pasangan Tontowi/Liliyana unggul atas pasangan ganda campuran Malaysia, Chan Peng Soon/Goh Liu Ying, dengan perolehan 21-14, 21-12.

Sebelum Tontowi/Liliyana, medali emas dalam cabang olahraga bulu tangkis di Olimpiade tercatat pernah didapat oleh Susy Susanti dan Alan Budi Kusuma (1992), Ricky Subagdja/Rexy Mainaky (1996), Tony Gunawan/Candra Wijaya (2000), Taufik Hidayat (2004), dan Hendra Setiawan/Markis Kido (2008).

Sumber: Kompas.com
Editor: Udin