Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Gempita Gelar Lomba Pidato dan Menulis Essay Pelajar Bertema Kebangsaan
Oleh : Roni Yudha Ginting
Sabtu | 20-08-2016 | 13:14 WIB
Gempita.jpg Honda-Batam

Gempita menggelar Lomba Pidato dan Menulis Essay Pelajar tingkat SMP dan SMA di Mega Mall, Batamcenter (Foto: Roni Ginting)

BATAMTODAY.COM, Batam - Gerakan Masyarakat Peduli Batam (Gempita) menggelar Lomba Pidato dan Menulis Essay Pelajar tingkat SMP dan SMA di Mega Mall, Batam Center, Sabtu (20/8/2016).

Lagat Siadari, Ketua Panitia Lomba, saat pembukaan mengatakan, lomba pidato diikuti 30 peserta, sedangkan lomba menulis essay ada 18 peserta yakni 8 tulisan tingkat SMP dan 10 tulisan tingkat SMA dengan hadiah berupa tropy, piagam dan uang pembinaan.

"Pelajar menyampaikan ide, pikiran dan gagasan dengan tema kebangsaan. Tujuannya sebagai suatu niat melakukan perubahan bagi bangsa dan negara. Mudah-mudahan Kota Batam berubah lebih baik," kata Lagat.

Sementara, Datuk Said Indra, pelaksana tugas LAM Kota Batam dan Ketua Dewan Pendidikan Kota Batam menyambut positif kegiatan tersebut.

"Saya sangat senang, kegiatan ini banyak positifnya. Inilah calon pemimpin yang ingin berbuat sesuatu dengan negeri ini," ujar Said Indra.

Dengan kegiatan tersebut, katanya lagi, melahirkam generasi penerus yang memiliki kreativitas positif. Karena kegiatan lomba pidato dan menulis jarang sekali dibuat. Gempita sangat peduli dengan pendidikan.

"Tujuannya agar generasi yang akan datang memiliki kreativitas yg sangat positif. Berharap program ini diadakan setiap tahun," harapnya.

Sedangkan, Pendeta Hanny Andries, pembina gerakan masyarakat peduli Batam (Gempita) dalam sambutannya menuturkan, sejak awal Kota Batam dibangun pemerintah, dengan tujuan untuk dijadikan pintu gerbang Indonesia, baik bidang perekonomian, perdagangan dan pariwisata.

Sejalan dengan perkembangan Batam, pada tahun 1993 berdiri dengan megah enam jembatan yang menghubungkan Batam dengan Rempang dan Galang sehingga disebut Barelang.

"#Aku Bangga Jadi Orang Kunci" menurutnya, dipakai karena pulau Batam tidak berdiri sendiri tanpa anak kunci yakni anak-anak bangsa generasi penerus.

"Anak kuncinya ya adik-adik sekalian. Harus disadari, sebagai anak kunci adik-adik peserta lomba harus berpartisipasi dalam pembangunan Bangsa dan Negara, khususnya Kota Batam," tuturnya.

Ia berharap agar para generasi muda bersama-sama dengan pemerintah dalam membangun Batam.

"Mari kita bangun bersama-sama. Batam merupakan miniatur Indonesia, warna warni suku, ras dan agama. Kita jaga dan jauhkan dari hasutan yang menjadikan Batam tidak kondusif," ajak Hanny yang selanjutnya membuka acara lomba tersebut.

Editor: Udin