Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Harga Turun, Warga Karimun Malah Ramai-ramai Jual Emas
Oleh : alrion/ sn
Selasa | 13-09-2011 | 10:29 WIB
emas_karimun.jpg Honda-Batam

Dayat, pedagang perhiasan emas di Karimun. batamtoday/ alrion.

KARIMUN, batamtoday - Berbeda dengan perdagangan emas batangan PT Aneka Tambang di Jakarta yang terus dipadati pembeli, toko-toko perhiasan emas di Kabupaten Karimun, Provinsi Kepulauan Riau, justru dipenuhi para konsumen yang akan menjual perhiasan emasnya.

Menurut Sandra, seorang konsumen yang akan menjual perhiasan emasnya, dia menjual karena terpaksa butuh uang. "Lebaran kemarin, kami pulang kampung. Sekarang setelah kembali ke Karimun butuh uang untuk kebutuhan sehari-hari, maka kami jual ini perhiasan," ujarnya.

Sandra sebenarnya inginnya membeli di saat harga emas turun dan baru akan menjualnya pada saat harga emas naik. Namun, karena keterdesakan kebutuhan ekonomi, dia terpaksa menjual perhiasan emasnya sekarang ini.

Pasca Ramadhan dan Idul Fitri 1432 Hijriyah, harga perhiasan emas memang turun. Pada bulan puasa dan lebaran, harga perhiasan emas 24 karat (100%) Rp 520 ribu per gram, 23 karat (90%) Rp 442 ribu per gram, 22 (80%) karat Rp 330 ribu per gram, dan emas putih (75%) Rp 380 ribu per gram.

Kini, harga perhiasan emas 24 gram Rp 510 ribu per gram, 23 karat Rp 400 ribu per gram, 22 karat Rp 320 ribu per gram, dan emas putih Rp 360 per gram.

Namun, meski harga perhiasan emas turun, konsumen yang datang ke toko justru didominasi oleh para konsumen yang akan menjual perhiasan emas dan bukan sebaliknya.

Menurut Dayat, salah satu pemilik toko emas di Karimun, sejak dua hari lalu tokonya ia buka, rata rata penjual emas berjumlah 40 orang per hari. "Mungkin keuangan mereka sudah menipis atau habis saat lebaran lalu. Untuk menutupi kebutuhan hidup yang lebih perlu dan mendesak, mereka memilih menjual emasnya," ujar Dayat kepada batamtoday, Selasa (13/9/2011).

Sementara itu, para konsumen yang membeli perhiasan emas jumlahnya hanya satu-dua orang saja. "Kemarin saja hanya ada dua orang saja konsumen yang membeli emas," katanya.

Menurut Dayat, situasi ini akan terjadi sebulan ke depan di mana konsumen yang menjual perhiasan emasnya lebih banyak ketimbang konsumen yang membeli perhiasan emas.