Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Biar Cepat Selesai, Pekerja Bangunan di Korut Diberi Sabu
Oleh : Redaksi
Jum'at | 12-08-2016 | 14:14 WIB
Korut.jpg Honda-Batam

Para pekerja konstruksi di Korea Utara diberi sabu, demi mempercepat pembangunan untuk proyek-proyek besar di ibu kota. (Sumber foto: Telegraph)

BATAMTODAY.COM, Korut - Para pekerja konstruksi di Korea Utara diberi sabu, demi mempercepat pembangunan untuk proyek-proyek besar di ibu kota.

Hal ini diungkapkan oleh seorang manajer proyek di kota Pyongyang kepada media Radio Free Asia yang dikutip Telegraph, Rabu (10/8).

Dia mengaku terpaksa memberikan para pekerja narkoba jenis metamfetamina itu karena berada dalam tekanan untuk menyelesaikan proyek tepat waktu. Metamfetamina yang diberikan memiliki nama julukan "ice" di pasaran Korut karena bentuknya yang seperti kristal.

Jika ice dihirup melalui hidung atau mulut, maka akan memberikan efek euforia, meningkatkan energi dan menekan nafsu makan. Efek ini bisa berlangsung hingga 12 jam.

Ada ratusan ribu pekerja konstruksi di Korut yang harus menyelesaikan berbagai proyek pembangunan besar, termasuk gedung pencakar langit 70 lantai dan lebih dari 60 blok apartemen.

Proyek pembangunan itu disetujui tahun ini oleh Kim Joung Un, kendati negara itu tengah melarat akibat diganjar sanksi internasional karena menggarap senjata nuklir.

"Manajer proyek sekarang secara terbuka memberikan narkoba kepada pekerja konstruksi agar mereka bekerja lebih cepat. Mereka mengalami penderitaan yang buruk di pekerjaan," kata sumber Radio Free Asia.

Perkara pemberian sabu terhadap pekerja konstruksi masih belum bisa dikonfirmasi kebenarannya.

Namun, kondisi kerja di Korut menurut para aktivis HAM tidak ubahnya perbudakan. Mereka mendesak PBB segera mengambil langkah tegas terhadap Kim Jong-un.

"Masalah sebenarnya adalah perbudakan pekerja, jika ingin mempercepat pekerjaan mengapa tidak membayar mereka, bukannya memberi narkoba?" kata Phil Robertson, direktur Human Right Watch untuk Asia.

Korut telah memproduksi sabu untuk meningkatkan pendapatan negara sejak tahun 1970-an. Sabu asal Korut banyak ditemui di bagian utara China.

Awalnya sabu dijual sebagai obat, namun dengan cepat berubah fungsi jadi narkotika. Sabu di Korut dibuat di fasilitas negara oleh para ahli kimia, dijual di dalam dan luar negeri.

Saat produksi dan penjualan opium menurun di awal 2000-an, sabu kian menyebar luas di negara itu.

Sumber: Telegraph
Editor: Udin