Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Kapolda: 2 Mahasiswa Masih Diperiksa Terkait Demo 20 Oktober
Oleh : detik.com
Kamis | 28-10-2010 | 12:06 WIB

Jakarta - Polisi masih menyelidiki kasus penembakan mahasiswa UBK dalam demo 20 Oktober lalu. Selain memeriksa petugas yang bekerja di lapangan, polisi juga memeriksa sejumlah mahasiswa.

"Ada 2 orang dari mahasiswa," kata Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Sutarman saat ditemui di Mabes Polri, Jl Trunojoyo, Jaksel, Selasa (26/10/2010).

Sutarman mengatakan, pihak-pihak yang dianggap melanggar hukum akan ditindak tegas. Kedua mahasiswa tersebut saat ini masih berstatus saksi. Namun, Sutarman tidak menjelaskan dari mana saja asal kampus mahasiswa tersebut.

"Kita akan periksa semuanya, siapa yang membuat cidera anggota, cidera kepada pengunjuk rasa semua akan kita periksa secara adil," jelasnya.

Dalam demo yang berujung rusuh 20 Oktober lalu, tidak hanya mahasiswa yang menjadi korban. Beberapa anggota Polda Metro Jaya juga menjadi korban anarkisme.

"Kalau saya hanya menindak anggota saya kan tidak adil karena ada anggota saya yang diciderai. Anggota saya yang menciderai juga kita cari untuk kita lakukan penindakan. Jadi kita sama hukum kita tegakkan bersama-sama," jelasnya.

Sutarman berharap setiap aksi unjuk rasa harus dibarengi dengan sikap santun dan saling menghargai. Ia berharap tidak ada lagi aksi dengan menggunakan kekerasan.

"Kalau sudah sama-sama melakukan tindakan kriminal, melempar, menciderai, itu kriminal. Termasuk ada yang kena tembakan, itu adalah sama-sama itu mungkin kesalahan bisa lari ke kriminal," tukasnya.

Pada Rabu (20/10/2010), mahasiswa UBK dan mahasiswa dari universitas lainnya berunjuk rasa di Jl Diponegoro dengan cara menutup jalan. Polisi sudah berupaya meminta mahasiswa agar membuka jalan. Namun mahasiswa marah dan terjadi aksi dorong mendorong dengan polisi. Seorang mahasiswa pun diamankan.

Melihat temannya ditangkap, mahasiswa lainnya pun mengamuk dan melempari polisi dengan batu. Polisi sempat mengeluarkan tembakan peringatan. Namun semakin banyak mahasiswa yang melempar batu. Polisi mengejar mereka dan mahasiswa mundur ke Jl Kimia.

Saat itulah, kaki Farel Restu berdarah. Farel pun dilarikan ke RSCM. Farel lalu menjalani operasi pengangkatan peluru yang bersarang di kakinya dan visum. Hasil visum menunjukkan kalau Farel memang ditembak. Farel ditembak dengan senjata revolver.

Sutarman menduga pelaku adalah anggota Polsek. Sedangkan, menurut Kabidhumas Polda Metro Jaya Kombes Boy Rafly Amar mengatakan kini sudah ada 16 anggota yang diperiksa terkait penembakan tersebut.