Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Pembunuhan Toke Ikan di Tanjungpinang

Sebelum Ditemukan Dalam Kondisi Membusuk, Dua Pekerja Tiongki Pulang Kampung
Oleh : Charles / Magid
Rabu | 07-09-2011 | 16:23 WIB
Kondisi_Mayat_Tiongki_alias_Antoni_saat_ditemukan_terlentang_di_dalam_tempat_Tidur.JPG Honda-Batam

PKP Developer

Kondisi mayat Tiongki alias Antoni saat ditemukan terlentang di atas tempat tidur, kondisinya sangat menegnaskan, dengan tangan dan kakinya terikat. Foto: batamtoday / Charles.

TANJUNGPINANG, batamtoday - Sebelum mayat Tiongki alias Antoni (50) ditemukan membusuk sekitar pukul 10,15 WIB, Rabu (7/9/2011) di tepat tidur kamar rumahnya, dua pekerja korban diektahui telah pulang kampung satu minggu menjelang lebaran. Hal itu dikatakan tetangga korban, Asiu (30) orang yang pertama mengetahui keberadaan mayat toke ikan yang sudah membusuk tersebut. 

"Sebelumnya dia ini, punya akan buah dua orang jawa yang dibawa, tetapi saat terakhir kami ketemu, satu Minggu sebelum lebaran, kedua orang itu katanya sudah ke Jawa,"ujar Asiu.

Kendati Asiu tidak mengetahui siapa nama kedua anak buah korban Tiongki alias Antoni penjual ikan pari itu, namun saat bekerja, keduanya sering membantu korban mengolah tanah, dan membuat tambak ikan lele di dekat rumahnya.

Ditanya apakah korban memiliki keluarga lain di Tanjungpinang, Asiu mengaku tidak mengetahui, karena selama ini, dirinya hanya tahu korban Tiongki bersama dua pekerjanya sering beraktivitas didalam dalam gudang yang disulap menjadi kolam lele itu.

"Kalau keluarga saya rasa ada, tetapi kalau dirumah ini, saya melihat hanya dia aja bersama dua pekerjanya,"sebutnya.

Sebagaimana diberitakan sebelumnya, Mayat Tiongki alias Antoni ditemukan membusuk, Rabu (7/9/2011) sekitar pukul 10.15 WIB dengan kondisi mengenaskan diatas tempat tidur. Toke ikan yang tinggal di gang bekas Pabrik Garam, Rt3/Rw4 keluarahaan Sei Jang Tanjungpinang itu dipastikan tewas sejak beberapa hari lalu. Selain kondisi mayat yang terlihat sudah membusuk, bagian mulut korban juga ditutup dengan lakban, kepalanya dibungkus dengan pelastik, dan karung goni, hingga 5 lapis, dan selanjytnya ditindih dan diikat dengan tali.

Sementara dua tangan korban, saat ditemukan juga terikat dengan tali ketempat tidur, demikian juga kakinya diikat dengan rantai.

Kasat Reskrim Polresta Tanjungpinang AKP Arif Budi Purnomo bersama anggota Identifikasi Polres Tanjungpinang, yang turun ke TKP, mengatakan, kalau dugaan sementara, korban meninggal karena pembunuhan, dan sebelum meninggal korban juga sempat disiksa oleh pelaku.

"Kondisi mayat, kita perkirakan sudah lebih dari satu Minggu, dan saat ditemukan kondisi muka korban sudah membusuk,"ujarnya.

Untuk motif, kata Arif hingga saat ini pihaknya masih melakukan penyelidikan, apakah korban dirampok sebelum dibunuh, atau hal lainya.

Untuk mengetahui, penyebab kematian korban Polisi juga langsung mengirim mayat korban ke RSUD Tanjungpinang, guna dilakukan otopsi.