Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Temuan Apek Tua Tewas Dimangsa Anjing

Andre Dikenal Sebagai Sosok Yang Tertutup
Oleh : Hendra Zaimi / Magid
Rabu | 07-09-2011 | 15:48 WIB
Celana-Apek.gif Honda-Batam

PKP Developer

Celana dan sejumlah uang milik Apek yang ditemukan anggota Polsek Batam Kota. (Foto: Ali)

BATAM, batamtoday - Andre Lomboga (60), pria yang diduga tewas diserang dan kemudian dimakan oleh anjing peliharaannya sendiri adalah sosok warga yang kurang bergaul dan jarang berkomunikasi dengan tetangga. Bahkan menurut sebagian warga perumahan Greenlenad, korban yang bertempat tinggal di blok E3 / 8 ini lebih senang hidup menyendiri bersama dengan hewan peliharaannya itu.

Yulianti, tetangga sebelah rumah korban dalam kehidupan sehari-hari bahkan bisa dibilang sangat sulit untuk berkomunikasi dengan korban semasa hidup. Lelaki asal Menado ini dalam kesehariannya beraktifitas sendiri mengurus kehidupan di usia senjanya sambil mengurus anjing piaraannya. Selain memelihara hewan korban juga senang berkebun, hal itu bisa dilihat diperkarangan rumah yang tertanam pohon pisang, pepaya dan pohon yang lain.

"Kalau berada di rumah dia lebih sering bermain dengan anjingnya dan berkebun di belakang rumah, saya sendiri takut melihat anjing peliharaannya itu yang tampak buas," ujar Yuli kepada batamtoday, Rabu, 7 September 2011 di kediamannya.

Selain jarang berkomunikasi, Andre semasa hidup adalah sosok pria yang tertutup bahkan warga maupun sekuriti perumahan jarang sekali bertegur sapa denganya.

"Orangnya sangat tertutup dan tak pernah bertetangga, selama tinggal berdekatan di sini bisa dihitung saya berkomunikasi apalagi berbagi layaknya kehidupan bermasyarakat," ujarnya.

Semasa hidupnya untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari Andre bekerja sebagai pedagang yang berjualan lontong di depan Sekolah Yos Sudarso Batam Centre. Entah karena alasan apa usahanya itu pindah tempat di daerah pertokoan dekat kantor ATB Batam Centre.

Untuk memberi makan hewan-hewan peliharaannya itu, Andre kerap memungut makanan sisa dari warung makan yang ada di sekitar perumahan Greenland. Kebiasaan tersebut dibenarkan oleh salah satu sekuriti perumahan bernama Carya kepada batamtoday. Kebiasaan itu hampir selalu dilakukan korban semasa hidupnya.

"Sering dia meminta makanan dari sisa yang tidak jauh dari pos sekuriti, dan pemilik warung sudah biasa memberikan itu kepadanya," kata Carya.

Kini rumah kediaman Andre semakin tampak sepi dan sunyi pasca kejadian luar biasa itu. Rumah tampak lengang meski lampu teras nampak terlihat menyala bahkan bau bangkai menyengat masih terasa dari jarak beberapa meter dari rumah itu.

"Warga di sini jadi takut kalau melintas di depan rumah ini, katanya bau menyengat itu mengingatkan dengan sosok korban semasa hidup," terangnya.