Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Pemerintah Imbau Emas Indonesia Tidak Diekspor
Oleh : Dodo
Rabu | 07-09-2011 | 11:24 WIB

JAKARTA, batamtoday - Indonesia tercatat sebagai salah satu produsen emas terbesar dunia. Untuk memperkuat cadangan emas dalam negeri di tengah harga yang terus meningkat, pemerintah mengimbau produsen emas tidak mengekspor produk logam berharga tersebut.

Plt Kepala Badan Kebijakan Fiskal (BKF) Bambang Brodjonegoro mengakui, saat ini produksi emas Indonesia memang masih terbatas. Karena itu, agar cadangan emas dalam negeri kuat, ekspor harus dikurangi.

"Ya kita mau nambah apa, produksi kita saja terbatas, sebaiknya emas yang kita produksi jangan ekspor ke luar supaya cadangan kita lebih kuat," tegas Bambang seperti dikutip dari detik finance, Rabu (7/9/2011).

Mengenai lonjakan harga emas yang sempat membuat inflasi Agustus cukup tinggi, Bambang meyakini hal itu hanya bersifat sementara.

"Itu kan karena harga emas di luar naik memang bulan ini besar tapi kan tidak selamanya, sebelumnya kan tidak pernah, jadi lebih kepada gejolak dunia," ujarnya

Sebagai informasi, Badan Pusat Statistik (BPS) mengumumkan pada Agustus 2011 terjadi inflasi 0,93%. Laju inflasi ini didorong oleh lonjakan harga emas perhiasan yang mencapai 9,1% selama Agustus.

"Khusus Agustus ada yang luput dari perhatian kita yang biasanya tidak memberikan kontribusi inflasi. Yang terbesar adalah emas perhiasan dari angka inflasi 0,93%, emas perhiasan menyumbang 0,19%, jadi bukan dari bahan pokok. Bukan dari beras, atau daging sapi dan ayam," tutur Rusman beberapa waktu lalu.

Dalam catatan BPS, kenaikan harga emas selama Agustus 2011 ini mencapai 9,1% mengikuti perkembangan harga internasional dan harganya naik sampai terakhir sekitar US$ 1.600 per ounce.