Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Fahri Minta Pemerintah Gratiskan Tol Brexit
Oleh : Irawan
Senin | 04-07-2016 | 17:34 WIB
brexit.jpg Honda-Batam

Situasi kemaceten di tol Brexit (Brebes Timur Exit)

BATAMTODAY.COM, Jakarta - Wakil Ketua DPR RI, Fahri Hamzah mengaku prihatin dengan nasib para pemudik yang harus antri berjam-jam sepanjang puluhan kilometer di pintu keluar tol Brebes atau dikenal dengan isitlah Brexit atau Brebes Exit hanya untuk keluar membayar tol.

Menurut Fahri, pemerintah dalam hal ini BUMN Jasa Marga ataupun pengelola tol swasta bisa mengambil kebijakan dengan menggratiskan tol-tol yang menjadi titik kemacetan. "Tidak harus disemua tempat, tapi khusus di lokasi titik macet saja seperti Brexit itu. Inikan tidak tiap hari juga hanya setahuns sekali," ujar Fahri dalam keterangannya di Jakarta, Senin (4/7/2016).

Menurutnya siapapun yang memiliki kewenangan, baik itu pemerintah dalam hal ini jasa marga ataupun pengelola tol bisa mengambil kebijakan untuk menggratiskan tol-tol daripada membuat masyarakat harus mengantri untuk membayar tol. Karenanya, moment bulan Ramadhan setahun sekali ini, harus bisa menyadarkan mereka yang berkepentingan tersebut untuk mengambil kebijakan yang tidak membuat masyarakat susah dan membuat masyarakat tersandera.

"Semua pihak yang berkepentingan bisa memberikan zakat, infakt atau sedakah kepada para pemudik dengan menggratiskan tol tersebut.," ujarnya.

Diakui Fahri, memang susah mengantisipasi kemacetan seperti ini karena bisa saja ada ratusan ribu mobil yang tiba-tiba harus keluar dari tol. Karena itu dia berpikir, harus ada cara lain semacam kompensasi dari BUMN.

"Paling tidak bisa dianggap untuk membayar zakat, infat atau sedekah dari BUMN semacam jasa marga yang selama ini telah mengambil keuntungan yang sangat besar," ujar politisi PKS ini lagi.

Fahri juga menjelaskan bahwa pilosofi dari zakat adalah untuk mensusikan diri. Degan demikian maka BUMN sebagai perusahaan negara dengan menggratiskan bisa memsucikan dirinya juga.

"Ini juga akan berefek langsung memperlancar kehidupan dan memudahkan orang sampai ke kampung halamannya," tegasnya lagi.

Filosofinya, menurut Fahri harus Uhrowi dan seharusnya ada inisiatif dari pihak yang berkepntingan seperti Jasa marga karena bagaimanapun perjalanan mudik itu melelahkan.

"Mereka sedang berpuasa, harus antri berjam-jam untuk bayar tol, ini kan tidak manusiawi dan tidak islami juga.Bayangkan mereka kesulitan untuk sholat dan kesulitan untuk buang hajat," paparnya.

Selain itu dengan menggratiskan, maka tidak banyak bahan bakar yang terbuang percuma. "Ini harusnya dipahami oleh pejabat BUMN. Dengan demikian ini juga bisa menghindari dan mengurangi angka kecelakaan karena faktor kelelahan.Jadi mumpung bulan Ramadhan, sekali lagi saya imbau kepada jasa marga ataupun pengelola tol swasta bersedakahlah untuk para pemudik. Pahalanya besar juga," tandasnya.

Editor: Surya