Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Animator Rini Sugianto Terlibat Pembuatan Ninja Turtles 2
Oleh : Redaksi
Sabtu | 02-07-2016 | 08:56 WIB
rinianimatorbyvoa.jpg Honda-Batam

Animator Indonesia untuk film-film Hollywood, Rini Sugianto (Foto: Rini Sugianto)

BATAMTODAY.COM, California - Tangan kreatif animator Indonesia, Rini Sugianto kembali berkarya lewat film animasi Hollywood “Teenage Mutant Ninja Turtles: Out of the Shadows” garapan sutradara David Green.

 

Sebelumnya, animator yang kini bermukim di Orange County, California ini juga terlibat dalam penggarapan film Teenage Mutant Ninja Turtles yang pertama pada tahun 2014.

“Kebanyakan kali ini justru saya (menggerakkan karakter) Mickey (Michaelangelo), yang merupakan karakter yang hebat, karakter yang lucu. Beberapa animasi saya buat yang sudah nonton itu shot-nya pas mereka di pesawat, waktu pesawatnya jatuh. Sama beberapa shot (saat) Mickey terbang dengan skateboard, sama di (bagian akhirnya),” ujar lulusan S2 dari Academy of Art di San Francisco jurusan animasi ini.

Rini, yang pada waktu itu masih bekerja di perusahaan efek visual, Industrial Light and Magic di San Francisco, membutuhkan waktu sekitar empat bulan untuk menggarap animasi film ini. Ia dan sejumlah animator yang terpilih mulai mengerjakan animasi yang menampilkan karakter-karakter kura-kura ninja legendaris ini November 2015.

“Kalau kita akrab dengan kartun zaman dahulu, ini musuh Ninja Turtle yang lumayan terkenal. Jadi ada Rocksteady, Bebop, Krang, jadi karakternya sangat menarik sekali,” kata animator yang pernah bekerja di perusahaan WETA Digital milik sutradara "Lord of The Rings," Peter Jackson, di Selandia Baru ini.

Dalam menggarap animasi film Hollywood kali ini, Rini ditantang untuk bisa menggarap animasi yang tidak kalah bagusnya dengan film Teenage Mutant Ninja Turtles yang pertama.

“Karena memang ini sekuel, biasanya memang sangat susah untuk membuat sequel yang baik, yang bagus dan tetap membuat penontonnya tertarik. Tapi dengan adanya karakter-karakter yang baru ini, penontonnya juga sebelum mulai dari trailer juga sudah sangat antusias dengan keluarnya film ini,” ujarnya.

Proses penggarapan animasi film kali ini ternyata memakan jauh lebih banyak waktu karena beberapa karakternya belum pernah digambar dalam bentuk tiga dimensi.

“Jadi 2D sudah ada. Sebelumnya sudah ada yang pernah membuat ulang, tapi di 3D belum ada. Jadi sutradaranya harus mulai dari (awal) lagi. Ini mau ditampilkannya seperti apa? Bentuknya seperti apa? Karena dari gambar ke 3D akan berubah. Enggak bisa diterapkan secara zero to zero. Harus ada perubahan yang bikin menarik dan pas di live action-nya,” ujar alumni Universitas Parahyangan, Bandung, jurusan arsitektur ini.

Expand