Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Jokowi Pilih Buka Puasa di Rumahnya, Oso Merasa Kejatuhan Durian
Oleh : Irawan
Minggu | 26-06-2016 | 10:22 WIB

BATAMTODAY.COM, Jakarta - Presiden Jokowi memiliki dua undangan buka puasa bersama pada hari ini, yakni dari Wakil Presiden Jusuf Kalla atau JK dan Wakil Ketua MPR Oesman Sapta atau Oso.

Namun, Jokowi akhirnya memilih hadir di acara buka bersama di rumah Oso, ketimbang hadir buka buasa ditempat JK.

"Saya tahu hari ini pak presiden bukan hanya satu undangan, bahkan Pak JK juga adakan buka puasa. Inilah hebatnya presiden kita. Mestinya beliau ke sana dulu, tapi beliau memilih ke sini dulu bersama kita," kata Oso, di rumahnya di Jakarta kemarin.

Dalam buka puasa yang juga dihadiri Ketua MPR Zulkifli Hasan, Wakil Ketua MPR Mahyudin, Sekjen Partai Golkar Idrus Marham, Gubernur Kepulauan Riau (Kepri) Nurdin Basirun dan tokoh Kepri Huzrin Hood.

Bahkan Nurdin duduk sebaris dengan Presidem Jokowi bersebelahan dengan Ketua MPR Zulkifli Hasan dan Wakil Ketua MPR Oesman Sapta.

Pada kesemparan itu, Oso tidak dapat membendung rasa syukurnya karena Jokowi memenuhi undangannya. Ia pun mengibaratkan kehadiran mantan Gubernur DKI Jakarta itu bak durian runtuh.

"Presiden ini enggak bisa diatur. Orang enggak mengira tahu-tahu datang. Saya keruntuhan durian. Dalam waktu padat beliau bisa bersama kita," tutur dia.

Oso mengetahui Jokowi akan datang ke acara buka bersama Wapres JK. Namun, ia meminta agar Jokowi dapat membatalkan puasa di rumahnya.

"Permintaan kita satu, kalau dari sini ke rumah JK pasti telat bukanya. Kita semua cicipi buka bersama pak presiden, selainnya terserah Yang Maha Kuasa," Oso menandaskan.

Acara buka puasa itu juga diisi dengan ceramah agama oleh Imam Besar Masjid Istiqlal Prof Dr Nasaruddin Umar. Mantan wakil menteri agama itu dalam ceramahnya menuturkan isi Alquran mengenai pemetaan sifat bangsa-bangsa di Timur Tengah.

Di dalam Alquran dijelaskan ada bangsa-bangsa yang maskulin, feminin, mengandalkan rasio, bahkan keras kepala. Menurutnya, bangsa yang keras kepala itu adalah Israel.

"Di dalam Alquran bangsa Israel disebut sampai 62 kali dan semuanya berkonotasi negatif," ujarnya.

Nasaruddin menambahkan, bangsa yang keras kepala selalu menjadi perhatian Allah. Karenanya agama dan nabi diturunkan ke tengah-tengah bangsa yang keras kepala.

Menurutnya, bangsa yang keras kepala dan selalu ngeyel itu adalah yang tidak pernah bersyukur. Karenanya Allah mengutus 25 nabi ke bangsa-bangsa yang keras kepala dan ngeyel

Selain itu ia juga menjelaskan isi Alquran tentang persaingan antara kebaikan dan kebatilan. Namun, katanya, sejarah mencatat bahwa kebaikan selalu menang atas kebatilan.

Karenanya Nasaruddin juga menyebut Indonesia bukanlah bangsa yang keras kepala. Karenanya Allah tidak menurunkan nabi untuk Bangsa Indonesia.

"Tapi Indonesia tidak kalah dengan bangsa-bangsa di mana agama dan nabi diturunkan," katanya

Editor: Surya