Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Kapolres Bintan Sebut Kasus Penganiayaan Tahanan Narkoba akan Disidik
Oleh : Harjo
Selasa | 21-06-2016 | 14:58 WIB
tahanan-bintan.jpg Honda-Batam

BATAMTODAY.COM, Bintan - Kasus dugaan penganiayaan terhadap BD, tahanan ditangkap oleh anggota Satnarkoba Polres Bintan, diduga telah dianiaya hingga berkali-kali oleh oknum polisi, akan diproses secara hukum. Namun masih ada kesempatan untuk dilakukan perdamaian antara keluarga korban dan pelaku.

"Kasus penganiayaan terhadap tahanan, akan terus disidik. Namun hingga saat ini, masih diberikan ruang untuk melakukan upaya damai," ungkap Kapolres Bintan Ajun Komisaris Besar Polisi Febrianto Guntur Sunoto kepada BATAMTODAY.COM di Mapolres Bintan, Selasa (21/6/2016).

"Upaya damai yang akan ditempuh oleh kedua belah pihak akan diberikan ruang. Namun, apabila hingga batas waktunya, maka kasusnya akan segera ditindaklanjuti sesuai dengan hukum yang berlaku. Dari sisi masalah pelanggaran kode etik juga akan ditangani oleh seksi Propam Polres Bintan," tegasnya.

Sebagaimana diketahui, pria berinisial BD, tahanan kasus narkoba yang ditangkap oleh anggota Satnarkoba Polres Bintan, diduga telah dianiaya hingga berkali-kali oleh oknum polisi hingga menyebabkan bibir korban pecah, pelipis dan mata lebam.

Baca: Waduh, Tahanan Narkoba Polres Bintan Ini Mengaku Digebuki Hingga Bibir Pecah

Jefrizal de Jong, kakak kandung BD, mengungkapkan, sejak adiknya tertangkap oleh anggota Satnarkoba Polres Bintan, dirinya memang selalu mengikuti proses hukum yang berjalan. "Kita tidak meminta keistimewaan dalam proses hukum adik kami, tetapi kami sangat kecewa karena dalam prosesnya justru adik kami jadi korban pemukulan oleh oknum anggota Polres Bintan," ungkap Jefri, Senin (9/5/2016).

Kasus dugaan pemukulan yang dilakukan oleh beberapa oknum anggota Polres Bintan tersebut diketahui, setelah korban yang sudah beberapa kali dipukuli sudah tidak tahan, karena sebelumnya sempat nyaris pingsan.

"BD menyanpaikan, kalau dia sering dipukul, bahkan hingga nyaris pingsan. Mendapatkan laporan tersebut, kita sempat sampaikan kepada pimpinan Polres Bintan setingkat Kasat. Karena merasa tidak mendapatkan tanggapan makanya kita membuat laporan polisi dengan harapan agar tahanan mendapatkan perlindungan sebagai warga negara dan tidak terjadi sebaliknya," tegasnya.

Editor: Dodo