AIPTU BUDIMAN, namanya. Itu kalau sedang berpakaian seragam polisi. Selepas itu, pria yang bertugas di Polres Purwakarta Jawa Barat itu, disapa Abah Budiman. Dialah sosok polisi yang memainkan peran ganda, sebagai polisi yang mengayomi masyarakat dan sebagai kyai yang mendidik anak-anak yatim piatu di Pondok Pesantren Madinah Darul Barokah di Purwakarta. Siapakah Abah Budiman itu? Berikut kisahnya.
Jika melihat masa lalunya, sungguh jauh dengan kehidupan yang dijalaninya sekarang. Ketika masih bertugas di Satuan Reserse Polda Jawa Barat, pria kelahiran Bandung, 6 Desember 1972, itu dekat dengan minuman beralkohol dan narkoba. Maklum, sehari-hari, pria yang masuk polisi tahun 1994 itu bertugas sebagai anggota Tim Buser Jatanras Reskrimum Polres Purwakarta, 2000 s/d 2003.
Sebelumnya, pada tahun 1998-2000 Abah Budiman ditugaskan sebagai anggota Intelkam. "Ya dulu mah saya brengsek benerlah. Jadi polisi teh brengsek saya dulu. Aduh ngenang dulu dan sekarang, saya nangis," kata Budiman seperti dilansir detikcom.
Dengan logat Sundanya yang ketal, saat tayang di salah satu stasiun televisi swasta, Aiptu Budiman menuturkan, saya mah pemabok, saya itu temperamen, nggak mau disalip, mau di mana saja saya gebukin. Semua preman saya hajar, coba tanya di Pasar Cikampek semua kenal saya terkenal di Purwakarta, Subang, Cikampek. Saya tukang ribut.
Tapi, itu dulu. Kini, jika kita menemui Abah Budiman, semua kesan itu seakan jauh. Saat ini, seusai menjalankan tugasnya sebagai polisi, Abah Budiman fokus mendidik para santrinya. "Alhamdulilah yang sekarang itu ada 215-an lah anak-anak yang ikut di pesantren kita," ujarnya.
Mengomentari anggotanya itu, Wakapolres Bandung Kompol Agung N Masloman mengatatakan, Aiptu Budiman sudah jauh berubah sekarang ini. "Jauhlah dengan dulu mah, sekarang sudah berubah 180 derajat," ungkapnya.
ExpandMasloman menjelaskan, Budiman memang hidup di jalan. Dia salah satu Reserse terbaik. Sejumlah kasus pernah ditangani timnya. Masloman saat itu menjadi kepala tim lapangan.
Masloman membeberkan sejumlah kasus mulai dari kasus Napi di Lapas Sukamiskin yang kabur, pembunuhan guru besar hukum Unpar, pembunuhan staf Konjen Prancis, hingga perampokan toko emas.
"Kalau si Abah Budiman ini di lapangan terus. Kita semua di lapangan semua, jadi mau makan, tidur, di lapangan semua termasuk Si Budiman. Saya salutlah kalau dikasih tugas itu betul-betul tanggung jawab," papar Masloman.
Dengan peran gandanya itu, Kyai Budiman tampaknya sudah menemukan jalan hidupnya. Di layar televisi, tampak senyumnya yang sumringah sambil mengajari para santrinya.
Editor: Dardani
Masloman menjelaskan, Budiman memang hidup di jalan. Dia salah satu Reserse terbaik. Sejumlah kasus pernah ditangani timnya. Masloman saat itu menjadi kepala tim lapangan.
Masloman membeberkan sejumlah kasus mulai dari kasus Napi di Lapas Sukamiskin yang kabur, pembunuhan guru besar hukum Unpar, pembunuhan staf Konjen Prancis, hingga perampokan toko emas.
"Kalau si Abah Budiman ini di lapangan terus. Kita semua di lapangan semua, jadi mau makan, tidur, di lapangan semua termasuk Si Budiman. Saya salutlah kalau dikasih tugas itu betul-betul tanggung jawab," papar Masloman.
Dengan peran gandanya itu, Kyai Budiman tampaknya sudah menemukan jalan hidupnya. Di layar televisi, tampak senyumnya yang sumringah sambil mengajari para santrinya.
Editor: Dardani
Aiptu Budiman, anggota polisi yang juga seorang pimpinan pondok pesantren yatim piatu. (Foto: Ist)