BATAMTODAY.COM, London - Pangeran William akan tampil dalam sampul majalah Attitude edisi Juli, berbicara melawan homofobia dan menjadi anggota keluarga Kerajaan Inggris pertama yang telah menjadi sampul sebuah penerbitan gay, menurut majalah tersebut Rabu (15/6/2016).

William difoto sedang tersenyum lebar dengan judul "Membuat Sejarah," dan kutipan perkataannya "Tidak ada yang harus diancam atas seksualitasnya atau alasan lain."

Majalah itu -- yang biasanya menampilkan atlet, model dan bintang-bintang lain di sampul -- mengatakan pangeran itu difoto setelah bertemu editor majalah tersebut dan sekelompok orang gay dan transgender di Istana Kensington.

William, yang adik laki-lakinya mendapat pujian tahun 2013 karena menyelamatkan seorang tentara di resimennya dari serangan kebencian terhadap gay, mengatakan kepada majalah itu bahwa siapa pun yang diganggu karena seksualitasnya harus melaporkan hal itu dan mendapatkan bantuan.

"Jangan mendiamkannya -- bicara dengan orang dewasa yang terpercaya, teman, guru, atau layanan telepon dan dapatkan pertolongan. Anda harus bangga dengan diri anda dan tidak perlu merasa malu," ujarnya.

Attitude, yang menyebut dirinya "majalah gay terlaris di Inggris," mengatakan William telah mengundang mereka bulan lalu "untuk membawa para anggota komunitas LGBT+ ke Istana Kensington untuk mendengarkan pengalaman mereka diganggu."

Editor Attitude, Matthew Todd mengatakan, ia sering bertemu orang-orangtua yang anaknya bunuh diri karena ditekan dan diganggu terkait seksualitas mereka.

"Saya sangat senang calon Raja Inggris sepakat hal ini harus dihentikan dan saya akan mendesak para orangtua terutama untuk bersuara dalam masyarakat untuk memastikan setiap sekolah melindungi -- betul-betul melindungi -- semua anak-anak," ujar Todd.

William, cucu Ratu Inggris, mengatakan bulan April bahwa ia ingin menciptakan monarki yang lebih modern dan relevan.

Majalah tersebut, yang edisi cetaknya akan dijual mulai 22 Juni, dicetak sebelum penembakan massal hari Minggu di klub malam gay di Orlando, tempat 49 orang tewas. (Sumber: BBC Indonesia)

Editor: Dardani