Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Jerman Jadikan Singkep Pilot Project Revegetasi Lahan Pascatambang di Indonesia
Oleh : Nur Jali
Selasa | 14-06-2016 | 12:46 WIB
wello-dubes-jerman.jpg Honda-Batam

Bupati Lingga, Ade Indra Pawennari beserta Duta Besar Jerman berfoto bersama usai melakukan pertemuan. (Foto: Istimewa)

BATAMTODAY.COM, Jakarta - Pulau Singkep, Kabupaten Lingga, dijadikan Pilot Project Revegetasi Lahan Pascatambang di Indonesia. Hal ini karena dampak kerusakan lingkungan yang diakibatkan kegiatan pertambangan yang tidak terkendali di wilayah tersebut, selama ini mendapat perhatian serius Bupati Alias Wello hingga mendapat atensi dari pemerintah Republik Federasi Jerman, melalui Kedutaan Besar Jerman untuk Indonesia di Jakarta.

Hal itu terungkap dari pertemuan Duta Besar Jerman untuk Indonesia, Dr. Georg Witschel diwakili Deputy Head Ekonomic Affairs, Johannes Kerner dan Third Sekretary Deparement of Economic Cooperation, Annette Madest dengan Bupati Lingga Alias Wello di Kedutaan Besar Republik Federal Jerman di Jakarta, Selasa (14/6/2016).

"Kami sudah menyetujui kegiatan pilot project revegetasi lahan pascatambang timah di Pulau Singkep, Lingga. Jangan lihat nilai kegiatannya, tapi lihat kepedulian kami terhadap lingkungan, khususnya lingkungan pascatambang,” ungkap Kerner.

Baca juga: Bupati Lingga Ancam Perkarakan Pemilik IUP Ingkar Reklamasi Pascatambang

Ia berjanji segera berkunjung ke Pulau Singkep untuk melihat langsung kondisi Pulau Singkep pasca tambang timah dan upaya-upaya penanganan lingkungannya. “Kita segera kirim tim ahli yang punya kompetensi dan menguasai teknologi penanganan lingkungan pascatambang,” katanya.

Untuk membuktikan keseriusannya, sambung Kerner, Duta Besar Jerman untuk Indonesia telah menunjuk Rezki Syahrir, Direktur Indonesian Institute for Sustainable Mining (IISM) dan Ady Indra Pawennari, Direktur PT Multi Coco Indonesia di Tanjungpinang sebagai pelaksana dan penanggungjawab pilot project revegetasi lahan pasca tambang timah yang dikemas dalam bentuk program yang diberi nama improving living conditions tersebut.

“Kita menyambut baik kegiatan ini. Di sini kita bisa melihat, bahwa persoalan lingkungan ini tidak hanya menjadi perhatian kita, tapi juga juga mendapat atensi dunia, khususnya Pemerintah Republik Federasi Jerman,” ungkap Wello usai melakukan pertemuan dengan Duta Besar Jerman.

Expand