Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Orang Tua Murid Keluhkan Standar KKM Siswa SD Capai 7,8
Oleh : Alfredi Silalahi
Senin | 13-06-2016 | 17:46 WIB
Siswa-SD.jpg Honda-Batam

Ilustrasi siswa SD.

BATAMTODAY.COM, Tarempa - Masyarakat mengeluhkan penerapan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) bagi siswa Sekolah Dasar (SD). Pasalnya, materi pelajaran tersebut jauh berbeda dari tahun sebelumnya.

Salah satu orang tua murid, Hainum mengatakan bahwa pelajaran SD saat ini sangat membingungkan. Pasalnya, tenaga pengajar kerap memberi tugas tanpa memiliki panduan.

"Kami sebagai orang tua, tentu akan mengajari anak-anak, tetapi ketika guru memberi tugas tanpa buku panduan atau petunjuk, gimana anak-anak mau belajar, masih mending bila pelajaran itu Bahasa Indonesia, tapi ini bahasa Inggris untuk anak SD kelas dua. Tentu kami juga kebingungan mengajarinya,anak-anak juga pasti tidak paham," ujarnya, Senin (13/6/2016).

Hainum mengakui tidak hanya KTSP, namun Kriteria Ketuntasan Mengajar (KKM) untuk siswa SD saat ini harus mencapai 7,8. Dia berharap pemerintah dapat menentukan nilai KKM sesuai dengan kemampuan anak-anak.

"Sabtu (11/6/2016) lalu, anak saya menerima rapor. Saya bandingkan dengan sekolah lain, ternyata KKM berbeda.‎ Dimana peran pemerintah tentang pendidikan ini, setidaknya diratakan untuk anak SD, tetapi ini berbeda. Ada yang rendah, ada yang tinggi," terangnya.

Sementara, Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Kepulauan Anambas, Herianto mengatakan, KTSP yaitu peran aktif guru dalam proses belajar mengajar. Justru KTSP lebih mudah dipahami, 18 Juli mendatang pihaknya akan menerapkan kurikulum 2013, dimana peran aktif siswa harus ditonjolkan.

"Kurikulum 2013 ini lebih menitikberatkan pada siswa,sehingga siswa diminta untuk lebih aktif dalam proses belajar mengajar,jadi guru akan lebih membimbing. Kurikulum 2013 ini untuk semua sekolah,mulai dari SD, SMP dan SMA. Kurikulum 2013 ini juga melihat budi pekerti, moral dan akhlak siswa dalam penilaiannya," terangnya.

Untuk KKM, lanjut Herianto, tergantung dari pihak sekolah. Nilai standar KKM tersebut, tentu telah dievaluasi pihak sekolah, sehingga tinggi. KKM bertujuan untuk menunjukkan prestasi siswa,semakin bagus kualitas sekolah semakin tinggi pula KKM-nya.

"Nilai KKM ini, hanya untuk KTSP saja. Intinya KKM itu tergantung prestasi siswanya, tentu itu sudah dilakukan evaluasi sehingga memiliki KKM yang tinggi. Bahkan kriteria penilaian KKM ini, tergantung tolak ukur daya serap anak," tegasnya.

Pihaknya mengakui, saat ini berupaya untuk meningkatkan mutu serta kualitas pendidikan di Anambas yang saat ini berada di posisi keempat dari kabupaten/kota yang ada di Kepri. "Kita akan terus upayakan, untuk meningkatkan mutu dan kualitas pendidikan di Anambas ini," ujarnya.

Editor: Dodo