BATAMTODAY.COM, Daiklingga - Gelar Sosialisasi Revolusi Mental di kalangan Aparatur Sipil Negara (ASN) Kabupaten Lingga, Wakil Bupati Lingga, Muhammad Nizar, menilai pentingnya ASN untuk membudayakan disiplin dalam melaksanakan tugas pemerintahan.

Salah satu kinerja yang harus dihilangkan yaitu "budaya menjilat" yang diistilahkan oleh Wakil Bupati Lingga dengan sebutan "Asal Bapak Senang (ABS)" yang selama ini seakan membudaya dan harus segera ditinggalkan agar visi Kabupaten Lingga terbilang 2020, dapat terwujud.

"Melalui sosialisasi Gerakan Nasional Revolusi Mental ini, diharapkan para pegawai di lingkungan Pemkab Lingga dapat termotivasi untuk melaksanakan tugas dan melayani masyarakat dengan maksimal," kata Nizar saat Sosialisasi Revolusi Mental bagi pejabat eselon II, III dan IV di lingkungan Pemkab Lingga, Kamis (2/6).

Dikatakan, Gerakan Revoluasi Mental, sebenarnya telah ditunjukan Bupati Lingga, Alias Wello, sejak memimpin di Negeri Bunda Tanah Melayu. Bagaimana sosok Bupati Lingga tersebut, ikut berlumpur saat membuka lahan persawahan di Desa Sungai Besar dan kedisplinan dalam setiap kegiatan yang diikuti.

"Sikap disiplin dan kerja keras yang ditunjukan ini, perlu dikembangkan semua pejabat dan pegawai di Lingkungan Pemkab Lingga serta elemen masyarakat lainnya," jelas Nizar.

Dalam membentuk revolusi mental, Pemkab Lingga akan  bekerja sama dengan tokoh agama, tokoh masyarakat dan elemen masyarakat lain untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat.

"Saya sangat berharap para pejabat yang ikut kegiatan ini, tidak hanya asal ikut, namun ada perubahan ke arah lebih baik. Nara sumber juga saya harap bisa memberikan pencerahan," imbuhnya.

Adapun narasumber dalam kegiatan ini adalah Staf Khusus Bidang Hukum dan Pemerintahan Kabupaten Lingga, Rudi Purwonugroho, moderator Said Abdul Hamid staf khusus Bidang Pendidikan dan Kesehatan dan narasumber dari Kementerian Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan.

Editor: Udin