Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

APBD Kota Tanjungpinang 2016 Defisit Rp154 Miliar
Oleh : Charles Sitompul
Jum'at | 03-06-2016 | 08:12 WIB
riono3.jpg Honda-Batam

Sekretaris Daerah Kota Tanjungpinang, Riono. (Foto: Dok Batamtoday.com)

BATAMTODAY.COM,Tanjungpinang - Sekretaris Daerah Kota Tanjungpinang, Riono mengatakan, APBD Tanjungpinang tahun 2016 akan kembali mengalami defisit Rp154 miliar dari Rp1,041 triliun APBD 2016 yang disahakan.

 

Defisit anggaran APBD 2016 Kota Tanjungpinang ini, ungkap Riono, selain disebabkan tidak tercapaianya target Pendapatan Asli Daerah (PAD) akibat lesunya ekonomi, Juga dipengaruhi kurang-nya Dana Alokasi Khusus (DAK) yang diterima Pemko Tanjungpinang dari pemerintah pusat, setelah Peraturan Presiden tentang Perolehan DAK diterbitkan.

"Selain itu, tertundanya pembayaran Dana Bagi Hasil (DBH) Minyak dan Gas (Migas) ‎serta dana bagi hasil pemungutan pajak kendaraan bermotor dari provinsi ke daerah yang hingga saat ini belum dapat dibayarakan seluruhnya," ujar Rino pada wartawan di Aula Kantor Gubernur Priovinsi Kepri, Kamis,(2/6/2016).

Hingga saat ini, tambahnya, total piutang Pemko yang belum dibayarakan Provinsi‎ Kepri ke Kota Tanjungpinang dari DBH dan Bagi hasil Pajak Kendaraan Bermotor sebesar Rp125 Milliar.

"Memang sebagian sudah dibayarkan, tapi masih hanya sebagaian tunggakan DBH dan Bagi Hasil Pajak 2014-2015 lalu. Kalaulah pembayaran DBH dan bagi hasil perolehan pajak dibagian tepat setiap tahunya dari Provinsi Kepri, mungkin kami bisa tertolong juga, Tapi karena Provinsi juga mengalami defisit kita mau bilang apa," ujar Riono.

Dalam perhitungan dan pengalokasian anggaran, papar Riono, selama ini selali berdasarkan perkiraan pendapatan PAD, perolehan pajak ‎dan DAK serta DBH dan dana lainya dan berpedoman pada APBD sebelumnya.

"Namun kenyataanya, setelah APBD disahkan dan perhitungan pengeluaran diperkirakan, ternyata alokasi dana yang sudah direncanakan sebelumnya sebagai pendapatan tidak sesuai dengan pengeluaran, akibat adanya pengurangan," ujarnya.

Itu disebabkann lambatnya ketetapan perolehan besaran DAK, DBH dan dana lainya, Hingga besaran pendapatan yang sebelumnya direncanakan APBD ternyata tidak sesuai.

Expand