Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Pemda Diminta segera Temukan Angka Rekonsilasi Penyusutan DBH Migas Kepri 2016
Oleh : Irawan
Kamis | 26-05-2016 | 17:10 WIB
Haripinto3.jpg Honda-Batam

Anggota Komite IV DPD RI Haripinto Tanuwidjaja, Senator asal Provinsi Kepulauan Riau

BATAMTODAY.COM, Jakarta-Pemerintah daerah (Pemda) diminta proaktif untuk mengejar angka-angka rekonsiliasi, terkait penyusutan drastis penerimaan dana bagi hasil (DBH) minyak dan dan migas (Migas) yang diterima Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) pada 2016.

Menurutnya, perubahan itu bisa saja dilakukan, asalkan dilakukan dalam waktu tepat dan ditemukan angka-rekonsiliasi, sehingga peluang untuk mendapatkan DBH Migas lebih banyak masih terbuka lebar.

"Pemda harus terus mengejar angka-angka rekonsiliasi yang sebenarnya," kata Haripinto Tanuwidjaja, Anggota Komite IV DPD RI, Senator asal Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) di Jakarta, Kamis (26/5/2016).

Haripinto mengatakan, angka-angka rekonsiliasi sudah semestinya dapat segera ditemukan. Pasalnya, beberapa waktu yang lalu memang sudah sempat dilakukan audit dan memang harus ada angka rekonsiliasi yang menjadi patokan minimum penerimaan DBH Migas bagi daerah penghasil.

Baca: http://batamtoday.com/berita-68765-Haripinto-Surati-Menkeu-Minta-Penjelasan-Berkurangnya-Alokasi-DBH-Migas-2016.html

"Ini bulan Mei nih sudah ada. Harus proaktif. Saya sarankan untuk bikin surat lagi. Untuk itu secepatnya. Ini dikejar untuk diusulkan masuk ke APBN Perubahan," kata Haripinto.

Dari kabar yang diterima Haripinto, pengesahan Anggaran Pendapatan dan Belanja Nasional Perubahan baru akan disahkan pada bulan keenam. Sehingga, kendati tipis, sebenarnya masih ada waktu bagi Pemprov Kepri bila benar-benar hendak memulihkan penerimaan DBH Migas tahun ini.

Dua bulan lalu, rombongan anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kepri sudah mendatangi Haripinto. Pada kesempatan itu, Haripinto mengaku juga sudah menerangkan sekaligus meminta agar Pemprov Kepri lekas berkirim surat untuk mendapatkan angka rekonsiliasi tersebut.

"Saya siap menjembatani. Tapi sampai sekarang suratnya pun saya belum terima," kata Senator asal Provinsi Kepri.

Baca: http://batamtoday.com/berita-68767-DPRD-Kepri-Temui-Haripinto-Minta-Difasilitasi-Selesaikan-Masalah-DBH-Migas-.html

Seperti diketahui, ebagai daerah penghasil minyak dan gas, asumsi perolehan DBH sebesar Rp 300-400 miliar adalah hitungan yang realistis. Namun, karena tahun-tahun belakangan terjadi penurunan harga minyak dunia, penerimaan DBH Migas Kepri 2016 menyusut hingga 94 persen dan diperkirakan hanya terima Rp 12 miliar saja.

Editor: Surya