Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Orang Tua Tersangka Pembunuh Eno Kaget dan Heran Anaknya Bisa Sadis
Oleh : Redaksi
Selasa | 17-05-2016 | 15:05 WIB
dimasukkan-cangkul-ke-anunya.jpg Honda-Batam

Eno Parihah, korban perkosaan dan pembunuhan sadis tersangka RH dan rekannya, yang merupakan pelajar SMP. (Foto: Istimewa)

BATAMTODAY.COM, Jakarta-Orang tua tersangka RH (15), otak pelaku perkosaan dan pembunuhan sadis Eno Parihah (18), karyawati pabrik plastik di Kecamatan Kosambi, Kabupaten Tangerang, ditemukan tewas mengenaskan dengan kemaluannya tertancap gagang cangkung di dalam mess perusahaan di Desa Jatimulya, Kecamatan, Kosambi, pada Jumat, 13 Mei 2016 lalu

"Orang tua tersangka terkaget-kaget dan terheran-heran. Kenapa, kok anaknya bisa berbuat sekeji itu," kata Komisaris Besar Awi Setiyono, Kepala Humas Polda Metro Jaya di Jakarta, Selasa (17/5/2016).

Menurutnya, penyidik telah pemeriksaan orang tua tersangka RH dan beberapa saksi lainnya, termasuk teman sekerja korban yang tinggal di mess perusahaan dan keluarga korban.

Berdasarkan pemeriksaan, Awi meneruskan, pembunuhan sadistis itu diduga bermotif asmara, korban diketahui merupakan pacar tersangka. RH memperkosa dan membunuh Eno dengan memasukkan gagang cangkul, karena korban enggan diajak berhubungan intim ketika tersangka berkunjung ke mess korban.

Karena tak bisa mengajak korban berhubungan intim, tersangka kemudian mengajak dua rekannya untuk memperkosa dan membunuh korban. Rekan tersangka diminta untuk mencari sebuah pisau di dapur mess, namun yang ada hanya sebuah cangkul. Cangkul itu-lah yang digunakan RH dan dua rekannya membunuh Eno dengan memasukkan gagang cangkul ke kemaluan korban, setelah korban diperkosa secara bergiliran.

"Almarhum kenal dengan tersangka walaupun umur berbeda, tersangka baru SMP," katanya.

Eno, Pada tubuhnya terdapat luka-luka dan di kemaluannya terdapat gagang cangkul.

Menurut Awi, berdasarkan keterangan tersangka RH polisi dapat menangkap dua laki-laki lainnya yang diduga ikut melakukan kejahatan.

"Satu orang teman tersangka dan seorang lagi tinggal satu mess dengan korban," ujarnya.

Polisi masih butuh waktu untuk merampungkan penyidikannya, termasuk melengkapi barang bukti yang ditemukan polisi di tempat kejadian perkara. Alat bukti itu tengah diteliti tim laboratorium forensik di Markas Besar Polri.

"Sekarang penyidik membuat konstruksi hukumnya, siapa berbuat apa," katanya.

Memiliki peran masing-masing

Sementara itu, Direktur Reskrimum Polda Metro Jaya Kombes Krishna Murti mengatakan, penyidik telah menetapkan tiga tersangka pelaku perkosaan dan pembunuh Eno. Ketiga tersangka adalah Rahmat Arifin alias Arip (23), karyawan buruh di satu pabrik yang sama dengan korban, Imam Harpiadi alias Imam (23), pemuda yang sering nongkrong di dekat mes korban dan RH (15), siswa kelas 2 di sebuah Sekolah Menengah Pertama (SMP) di Kosambi, Kabupaten Tangerang.

Ketiga tersangka tersebut memiliki perannya masing-masing dalam peristiwa pembunuhan sadis itu. "Ketiga pelaku tidak saling mengenal tetapi mereka suka sama korban. Karena tidak ditanggapi oleh korban, begitu ada kesempatan pintu terbuka mereka masuk dan melakukan pembunuhan terhadap korban," jelas Krishna dalam jumpa pers di Mapolda Metro Jaya, di Jakarta, Selasa (17/5/2016).

Ketiganya ditangkap tim gabungan yang dipimpin Kasubdit Resmob Ditreskrimum Polda Metro Jaya AKBP Eko Hadi Santoso, Kanit V Resmob Kompol Handik Zusen, Kanit IV Resmob Kompol Teuku Arsya Khadafi dan Kanit III Jatanras Polda Metro Kompol Awaludin Amin, serta Kasat Reskrim Polres Tangerang AKBP Sutarmo dan Kapolsek Teluknaga AKP Suprianto.

Mereka ditangkap di kawasan Kosambi, Tangerang, selang satu hari setelah temuan mayat atau pada Sabtu (14/5). Tersangka Arif ditangkap di mesnya di lokasi yang sama dengan mes korban di Dadap, Kosambi, Tangerang.

Polisi telah menetapkan 3 orang sebagai tersangka dalam pembunuhan Eno Pariah, karyawati pabrik yang dibunuh di mesnya di Jatimulya, Dadap, Kosambi, Tangerang. Para pelaku ternyata punya motif masing-masing.

Eno ditemukan tewas mengenaskan di dalam kamar di mesnya pada Jumat (13/5/2016) pagi. Korban ditemukan oleh 2 teman sekamarnya, Tikroh dan Khuraerah alias Eroh yang baru pulang kerja shift malam.

Keduanya tidak dapat masuk ke dalam kamar lantaran pintunya tergembok dari luar. Tikroh dan Eroh meminta pertolongan kepada karyawan pabrik, Yaya Jaidi, untuk membuka gembok dengan kunci cadangan, tetapi rupanya tidak ada yang cocok.

Selanjutnya Yaya mendobrak pintu kamar disaksikan Tikroh dan Eroh. Setelah pintu terbuka, barulah diketahui bahwa Eno telah tewas dengan kondisi yang sangat mengenaskan.

Editor: Surya